Ini Cara Agar Desa dan Kota Maju, Melalui Konsep Perpustakaan Inklusi Sosial

Ini Cara Agar Desa dan Kota Maju, Melalui Konsep Perpustakaan Inklusi Sosial

radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Percepatan transformasi dan kemajuan suatu desa/ kota bisa terjadi jika konsep - konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial ini benar - benar diterapkan. Karena perpustakaan ini disiapkan untuk menggali potensi lokal. Dan ini juga selaras dengan program Gubernur Bengkulu, Dr. Rohidin Mersyah membuat satu desa satu perpustakaan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, HM. Sasdi, M.Pd menjelaskan, bila ingin desa maju dan berkembang serta sejahtera dapat menggunakan serta memanfaatkan konsep perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Hal ini memiliki dampak yang sangat baik. "Bila di desa tersebut terdapat potensi wisata, maka masyarakat disana dapat memanfaatkan perpustkaan berbasis inklusi sosial yang kita buat. Di perpustakaan disiapkan berbasis potensi lokal. Jadi mereka akan tahu bagaimana cara mempromosikan wisata. Bagaimana mengelola tempat wisata, bagaimana menjadikan produk olahan mereka seperti potensi buah pisang, sukun dan ubi dapat diolah menjadi makanan yang memiliki nilai tambah. Jika dijalankan, tentu akan menimbulkan kemakmuran hidup masyarakat," kata HM Sasdi.

HM Sasdi menambahkan, perpustakaan berbasis inklusi sosial bersatu untuk pengembangan ekonomi melalui literasi. "Sebelum berdiri perpustakaan desa, tim sudah lebih dulu memberikan analisa potensi daerah," ucapnya.

Jadi untuk itu, kepada pengelola perpustakaan desa agar tetap semangat memberikan literasi kepada masyarakat.

Disisi lain, Perpustakaan Nasional RI bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan, Teknologi Informasi Komunikasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Bimtek yang digelar dari tanggal 10 - 14 Mei 2022 tersebut untuk mendukung tercapainya Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Kepala DPK Provinsi Bengkulu, HM. Sasdi, M.Pd mengatakan, "Literasi untuk kesejahteraan, yakni perpustakaan berbasis inklusi sosial. Perpustakaan berbasis inklusi sosial tumpuannya ada di perpustakaan desa dan kelurahan yang menjadi pusat kegiatan, penggalian potensi yang ada didesa. Disini peran perpustakaan bukan hanya tempat baca saja, namun tempat sumber informasi awal. Mula ilmu yang berujung dengan kesejahteraan pula.'' (ae3/PRW)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: