Nasdem Minta Pemkab Mukomuko Jangan Mudah Percaya Alasan Pabrik CPO

Nasdem Minta Pemkab Mukomuko Jangan Mudah Percaya Alasan Pabrik CPO

radarbengkuluonline.com, MUKOMUKO - Wakil Ketua DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Mukomuko, Isbowo meminta Pemkab Mukomuko tidak mudah percaya terhadap alasan perusahaan pengelola kelapa sawit (PKS) yang menyebutkan mereka kesulitan menjual CPO, sehingga tangki penampungan mereka nyaris penuh dan berimbas pabrik berhenti beroperasi alias tutup.

Seharusnya, kata Bowo -panggilan akrab Isbowo- tim yang diperintahkan Bupati atau Bupati Mukomuko yang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke pabrik CPO beberapa waktu lalu, bisa langsung mengecek muatan tangki penampungan CPO milik masing-masing perusahaan.

Itu penting dilakukan, kata Bowo, untuk memastikan kalau alasan yang disampaikan oleh manajemen perusahaan itu benar. Atau justru bisa saja sebaliknya, sekedar alasan saja. "Yang penting itu, cek betul apa gak tangki penampungan mereka sudah hampir penuh. Namanya Sidak. Kalau hanya mendengar keterangan manajemen, saya rasa tidak perlu repot-repot turun ke pabrik-pabrik. Undang saja mereka ke Kantor," ujar Bowo.

Bowo yang juga Ketua LSM Liputan Mukomuko ini menyebutkan, bila perlu, Bupati mengirim tim untuk mengecek tangki penampungan CPO di Pelabuhan Teluk Bayur, tempat CPO asal Mukomuko dijual. "Di cek sampai ke tangki penampungan Teluk Bayur bila perlu. Jangan terlalu mudah percaya dengan alasan yang disampaikan secara lisan, tanpa ada pembuktian. Saya pikir pemerintah daerah punya wewenang itu, tugas pengawasan. andaikata tangki baik di pabrik dan penampungan di pelabuhan Teluk Bayur sudah penuh, masyarakat puas. Karena hasil pengecekan langsung, bukan berdasarkan laporan lisan," beber Bowo.

Sementara itu, pada saat Sidak, Bupati menyebutkan, hasil sidak ini nanti akan dilaporkan secara resmi kepada Pemerintah Provinsi dan juga pemerintah pusat. Dimana laporan itu bisa menjadi rujukan bagi pemerintah pusat untuk mengambil langkah kebijakan yang tepat.

Sidak telah dilaksanakan secara maraton selama 3 hari berturut-turut. Yaitu 10 Mei sampai 12 Mei lalu. Hasil Sidak mayoritas alasan pihak perusahaan sama, yakni susah menjual CPO sehingga tangki penampungan penuh. Kemudian ketidak jelasan harga CPO sehingga perusahaan terpaksa membeli TBS masyarakat dengan harga murah.

Pasca Sidak Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM bersama tim, harga sawit di tingkat pabrik bukannya naik, tapi justru sebaliknya. Turun hingga tidak ada lagi pabrik yang membeli sawit masyarakat di atas Rp 2.000 per kilogram. Semua sudah di bawah Rp 2.000 per kilo. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: