Kepahiang Targetkan Stunting pada Anak Turun di Bawah 14 Persen

Kepahiang Targetkan Stunting   pada Anak Turun di Bawah 14 Persen

Wabup Kepahiang, H.Zurdi Nata, S.IP-Ruvi-

 

Wabup Nata: Stunting Bisa Diatasi dengan Kerjasama yang Baik

 

KEPAHIANG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Stunting merupakan suatu permasalahan yang dihadapi di setiap daerah. Masalah kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak tidak hanya tubuh pendek. Stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak. Upaya percepatan target penurunan stunting di Kabupaten Kepahiang, pemerintah juga harus turun tangan untuk mengatasi stunting. 

BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Lantik 301 Siswa SPN Polda Bengkulu Jadi Anggota Polri

Wakil Bupati Kepahiang, Zurdi Nata mengatakan, untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Kepahiang yang secara nasional ditargetkan pada tahun 2024 di bawah 14 persen, tercatat hingga saat ini kasus stunting di Kabupaten Kepahiang dibawah 21,2 persen.

BACA JUGA:Daging Hewan Kurban Aman Dikonsumsi

"Terkait stunting di Kabupaten Kepahiang ini, seluruh OPD harus ikut andil dalam mengurangi angka stunting. Anak bukan hanya tanggungjawab orang tuanya saja, namun kita semua termasuk pemerintah juga, semua pihak terkait harus ikut serta menuntaskan stunting. Mari bersama bergerak untuk menyelamatkan generasi kita," ujar Wabup.

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Raih Runner-up Penurunan Stunting Tingkat Provinsi

Lanjutnya, jika hanya ditugaskan ke Dinas Kesehatan saja untuk menekan angka stunting, maka hanya akan berpengaruh sedikit saja. Jika seluruh OPD berperan dalam menekan angka stunting, diperkirakan di tahun 2030 angka stunting di Kabupaten Kepahiang mencapai 0 persen. "Stunting ini tak disebabkan dengan kemiskinan saja, namun dari tingkah laku. Contoh peran dari pihak Ketahanan Pangan dan Dinas PU. Jika nanti mengonsumsi air yang tidak baik serta makanan tak bergizi akan berdampak pada kelahiran anak nantinya," ungkapnya.

Lanjutnya, pihak pemerintah juga memberikan masukan kepada keluarga yang ingin menikahkan anaknya ketika usia masih dini, penyebab stunting. Antara lain:  pernikahan dini, pola asuh keluarga balita/asupan makanan balita tidak tepat, ibu hamil dan remaja putri kurang gizi, jaminan pelayanan kesehatan, serta kurangnya akses sanitasi dan air bersih. (crv).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: