Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (12)
Tanah ini dahulu merupakan milik Liem dan banyak orang numpang nebeng berkebun-Azmaliar Zaros-
12. Kelurahan Kebun Tebeng
RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.
Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus.
Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya.
Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.
Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : [email protected]. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)
Tempat Nebeng Itu pun Akhirnya jadi Nama Daerah
KEBUN TEBENG ini juga merupakan salah satu nama kelurahan unik di Kota Bengkulu. Kelurahan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Ratu Samban. Mengapa daerah ini dinamakan Kebun Tebeng? Bagaimana ceritanya, seperti biasa, ikuti saja tulisan Wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID berikut ini.
AZMALIAR ZAROS, Kota Bengkulu
Daerah Kebun Tebeng ini, kata Ngadiran Nadi sudah ada sejak zaman dahulu. Daerah ini penuh dengan pohon kelapa. Walaupun daerah ini milik pribumi, lanjut bapak yang tinggal di Jln Merapi Kebun Tebeng, tanah ini bukan milik orang pribumi. Akan tetapi tanah ini milik orang China.
Namanya, Mr. Liem. Dia menguasai tanah ini bekerjasama dengan kompeni Belanda. Liem ini memberi uang kepada Belanda.’’Sebagai bukti tanah ini milik Liem, tanah ini dipatok sebanyak 4 tiang,’’jelasnya .
BACA JUGA:Ahmad Irfan, Bankir Profesional Segera Jabat Dirut Bank Bengkulu
Tanah ini, lanjutnya, tidak digarap mereka. Tanah itu dibiarkannya hutan begitu saja. Bahkan, Liem ini juga tidak berani tinggal di sini. Liem itu tinggal di Pasar Baru Koto Kampung. Sebab, penduduk di daerah itu ramai. Karena di Barukoto itu termasuk pusat Kota Bengkulu pada zaman dahulu.
BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (11)
Karena daerah itu tidak digarap, katanya, orangtua Ngadiran menumpang tinggal disana. Disini orangtuanya berkebun. Yang ditanam waktu itu adalah kelapa, palawija, ubi kayu. Lokasi tempat tinggal orangtuanya itu dahulu di RT 14 sekarang ini. Yaitu dekat perbatasan dengan Kelurahan Sawah Lebar.
BACA JUGA: Reses Risman Sipayung, Warga Keluhkan PPDB dan Traffic Light
Pohon Kelapa ini, lanjutnya, disiapkan oleh tuan tanah tadi. Namun, mereka yang menanamnya itu harus menjual kepada tuan Liem. Setiap panen, anak buah Liem datang untuk membelinya.
BACA JUGA:Malam 17 Agustus 2022 Ada Acara Seru di Danau Nibung
Menumpang disini, lanjutnya, tidak asal numpang. Mereka harus membayar sewa. Sewanya itu pada zaman dahulu Rp 25/hektare sebulan. Orangtuanya itu hanya menyewa tanah 1 hektare.
Lebih lanjut dikatakan, yang banyak berkebun di sini dahulu adalah orang Jawa. Mereka ini sebelumnya merupakan tenaga kontrak yang diambil oleh kompeni untuk dipekerjakan di Pagar Alam dan Bukit Daun. Mereka ini dikontrak selama 3 tahun.
Setelah habis kontraknya, mereka dilepas begitu saja. Karena tidak ada sanak dan famili, mereka akhirnya ke Bengkulu mencari tempat untuk bekerja. Karena di daerah ini ada orang Jawa, mereka akhirnya memilih tempat ini untuk mencari kerja.
Jumlahnya waktu itu yang menggarap tanah ini ada 25 orang. Semuanya berkebun kelapa. Kemudian mereka kawin di sini.’’Orangtua saya kawin di Tebeng ini dan saya ini lahir di Kebun Tebeng ini tanggal 4 Januari 1930,’’jelasnya.
Daerah ini dinamakan Kebun Tebeng, lanjutnya, karena kebunnya itu adalah nebeng atau menumpang tinggal. Tebeng dalam kamus bahasa Indonesia artinya menumpang tanpa harus membayar karena bukan milik pribadi. Karena kebunnya nebeng tadi, akhirnya warga menyebutnya Kebun Tebeng. Artinya, kebun menumpang. Nama ini meluncur dari mulut ke mulut. Sehingga akhirnya ditetapkan nama daerah ini jadi Kebun Tebeng.
Setelah Indonesia merdeka dan waktu pembentukan Provinsi Bengkulu, tanah ini akhirnya kembali ke pemerintah Indonesia. Warga yang tinggal di daerah ini diberi jatah tanah setengah hektare, sedangkan keluarga Liem juga diberi tanah. Sedangkan Liem sendiri tidak tahu lagi kemana perginya.
Kebun Tebeng ini tanahnya memang tidak datar. Tanahnya itu bergelombang. Turun naik. Luas daerah ini ada 70 hektare. Dari 70 hektare itu, 40 hektare diantaranya adalah daratan. Sedangkan 30 hektare lainnya merupakan rawa-rawa.
Kantor lurah kebun tebeng-Azmaliar Zaros-
Letak kelurahan ini, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sawah Lebar. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Padang Jati. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanah Patah dan sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Panorama.
Mata pencarian penduduknya pun beragam. Ada PNS, pensiunan, TNI dan Polri,pedagang, petani dan swasta. Di daerah ini banyak juga terdapat showroom kendaraan, mesjid, gereja, PO Bus, usaha roti, usaha tahu, bengkel-bengkel.
Yang lebih menarik, di daerah ini ada kebun warga berupa kebun sayur. Jumlah yang menggarapnya ada sekitar 43 KK. Kebun sayur ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan sayur warga Kota. Untuk memasarkannya juga tidak payah. Sebab pedagang terkadang langsung datang ke kebun untuk mengambilnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: