TPID Mukomuko Pantau Harga Kebutuhan Pokok Pasca BBM Naik
Pj. Sekda Mukomuko, Drs. Yandaryat P -SENO-
Sekda: Dana BTT Bisa Dipakai Untuk Operasi Pasar
MUKOMUKO, RADARBENGKULUONLINE.COM - Pj. Sekda Mukomuko, Drs. Yandaryat P menyatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) saat ini terus memantau harga kebutuhan pokok di pasar-pasar setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik. Kata Yandaryat, pihaknya khawatir terjadi lonjakan harga yang signifikan disertai kelangkaan barang imbas dari harga BBM naik.
"TPID yang dimotori Dinas Ketahanan Pangan terus memantau harga kebutuhan pokok. Ini harus dilakukan agar Pemkab bisa mengambil langkah cepat," kata Pj. Sekda.
Jika terjadi kondisi buruk, lanjutnya, dalam artian terjadi lonjakan harga yang signifikan disertai kelangkaan barang, pihak Pemkab Mukomuko bakal melakukan operasi pasar. Hal itu untuk menekan harga di pasaran serta menjamin ketersediaan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
Pemkab Mukomuko bersyukur, untuk penanganan inflasi pasca pemerintah pusat mengumumkan kenaikan harga Sabtu, (3/9) lalu, sudah ada petunjuk dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dimana, dana Belanja Tak Terduga (BTT) bisa digunakan.
"Sudah ada surat dari Kemendagri. Suratnya sudah diterima. Intinya dana BTT dapat kita gunakan untuk penanganan inflasi imbas dari naiknya harga BBM," ujar Yandaryat.
BACA JUGA:Perbaikan Jembatan Sentral Produksi Keban Jati yang Rusak Berat Belum Direspon
"Walaupun kemarin dana BTT sudah terpakai untuk membantu korban banjir, tapi In shaa Allah masih cukup kalau seandainya nanti diperlukan untuk penanganan inflasi. Kalau pagu dana BTT tahun ini Rp 1 miliar. Masih tersisa cukup banyak," sambungnya.
Dari pantauan TPID sementara, tambah Pj. Sekda, ada beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Tapi ada juga yang justru turun. Harga kebutuhan pokok yang naik drastis itu seperti cabe merah yang semula kisaran Rp 50.000 sampai Rp 60.000 sekarang harganya mencapai Rp 90.000 sampai Rp 100.000 per kilogram.
BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (53)
Cabe rawit juga naik kisaran 20 persen. Dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram. Bawang putih naik Rp 3.000 dari sebelumnya Rp 25.000 per kilogram.
"Kalau telur naik sedikit. Tapi telur ini beberapa minggu terakhir terus naik. Kalau beras, jagung, daging sapi, gula dan minyak goreng masih stabil. Yang turun justru daging ayam," beber Sekda.
Meski ada beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, untuk sekarang, sambung Sekda, Pemkab Mukomuko belum dapat melakukan operasi pasar.
"Belum, operasi pasar belum bisa. Tapi kalau sudah ada lonjakan harga tak wajar disertai kelangkaan barang, baru kita lakukan operasi pasar," demikian Yandaryat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: