Pemprov Bengkulu dan KPK Tertibkan Perizinan Tambang

Pemprov Bengkulu dan KPK Tertibkan Perizinan Tambang

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah-Iwan-

 

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Sebagai langkah kongkrit dalam menertibkan perusahaan-perusahaan tambang yang ada di Bengkulu, maka Rabu (5/10) Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, Kepolisian berserta Bupati/Walikota se Provinsi Bengkulu juga instansi terkait, melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Terkait Penertiban Usaha Galian C atau Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). 

"Kita sudah membuat sebuah kesepakatan terkait kembalinya kewenangan perizinan galian C mineral bukan logam dan batuan ke Pemprov. Ini tadi komitmen dari seluruh kabupaten/kota disaksikan oleh teman - teman KPK, Mendagri, SDM dan PKPM," jelas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.

Disampaikan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah bahwa melalui komitmen ini, ke depannya pemerintah  Provinsi, Kabupaten/Kota, Kejaksaan, Kepolisian, juga Instansi terkait akan berkoordinasi secara bersama dalam menindak  dan menertibkan perusahaan maupun tambang galian C yang selama ini tidak sesuai dengan tata ruang, maupun tidak mengindahkan kerusakan lingkungan serta memiliki izin yang tidak jelas.

BACA JUGA: KPK Gelar Rakor Pemberantasan Korupsi di Bengkulu

"Setelah rakor ini saya kira segera. Mereka sudah berkomitmen tanda tangan bersama, maka saya katakan ketika izin itu dicabut atau dibekukan, izin operasinya diberhentikan. Saya kira tanda tangannya harus bersama. Jadi Gubernur, Kejaksaan, sama - sama dengan Kepolisian supaya punya kekuatan," tegas Gubernur Rohidin.

Sementara itu Plt. Direktur Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah I KPK Edi Suryanto menuturkan bahwa salah satu fokus KPK adalah terkait dengan perizinan dan pendapatan. Namun tambah Edi, bahwa yang utama adalah perizinan yang fokus pada sumber daya alam. Karena, masih banyak tambang yang tidak taat akan perizinan. Untuk itu KPK mendorong penertiban perizinan pertambangan.

BACA JUGA: Walikota Bengkulu MoU bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

"Kan setiap daerah sudah menentukan dimana lokasi wilayah pertambangan, maka hanya di situ yang boleh melakukan penambangan. Di luar itu harus ditertibkan. Namun faktanya banyak galian C atau MBLB yang bukan di wilayah pertambangan. Sementara, dalam penindakannya semua bergerak sendiri-sendiri," jelas Edi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: