INTERPRETASI BENCANA ALAM

INTERPRETASI BENCANA ALAM

H. Jonsi Hunadar, M.Ag-Adam-

 

Dari : Masjid Baitul Izzah Kota Bengkulu

Oleh : H. Jonsi Hunadar, M.Ag.

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

RADARBENGKULUONLINE.COM - Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).Ar-Ruum ayat 41

Kajian ayat ini sangat menarik  sebagai bahan renungan dan kajian buat kita semua. Bahwa sejak dulu sampai sekarang ini, alam ini, terutama daratan maupun lautan selalu rusak oleh tamaknya manusa, sombong serta rakus. Tidak membaca lagi keadaan alam sekitar dan lingkungannya.

Tampaklah dengan jelas bahwa bilamana hati manusia telah rusak karena niat mereka telah jahat, kerusakan pasti timbul di muka bumi. Hati manusia membekas kepada perbuatannya. Sehingga muncullah lagi ego sentris, dan kekejaman saling tidak peduli lagi persaudaraan antar sesama.

Maka janganlah kita terpesona melihat berdirinya bangunan-bangunan raksasa, jembatan-jembatan panjang, gedung-gedung bertingkat menjulang langit, menara Eiffel, sampainya manusia ke bulan di penggal kedua dari abad kedua puluh ini.

Janganlah dikatakan bahwa itu pembangunan, kalau kiranya jiwa bertambah jauh dari Allah SWT. Terasa dan dikeluhkan oleh manusia seisi alam di zaman sekarang dalam kemajuan ilmu pengetahuan ini hidup mereka bertambah sengsara.

BACA JUGA:Semen Padang Tetap Utamakan Mutu Untuk Membangun Negeri

Kemajuan teknik tidak membawa bahagia, melainkan cahaya. Perang selalu mengancam Prikemanusiaan tinggal dalam sebutan lidah, namun niat jahat bertambah subur hendak menghancurkan orang lain. Terbukti sekarang Negara adidaya Rusia berperang dengan Ukraina, sehingga korban berjatuhan. Bahkan manusia tak berdosapun harus menjadi korban.

Di daratan memang telah maju pengangkutan, jarak dunia bertambah dekat. Namun hati bertambah jauh. Heran! Banyak orang membunuh diri karena bosan dengan hidup yang serba mewah dan serba mudah. Padahal dunia serba canggih dan modern, tetap saja berkeluh kesah.

Inilah pertanda jauh dengan Allah. Jauh dengan tuntunan. Jauh juga dengan pedoman, sehingga manusia berjalan semaunya. Jadi, alam ini menujukkan kembali pada kekuasaannya hanyalah Allah SWT.

BACA JUGA:SDIT Insan Mulia Kota Jadikan Siswa Qur'ani Berprestasi

Lihatlah negeri ini yang penuh dengan bencana, bencana gempa. Di Cianjur, Garut, Jember, belum lagi bencana banjir, longsor, dan masih  banyak bencana lainnya. Tentu kita semua introspeksi dan muhasabah. Apakah kehendak alam dan manusia sangat berbeda.

Alam ini, baik darat dan laut untuk disyukuri dan nikmati. Alam tidak mau dikotori. Yang jelas mari kita selalu mendekat lagi kepada Allah SWT, dan memohon kepada Allah SWT, sehingga kita mendapat perlindunganNya, dan terjauh dengan bencana yang tidak kita inginkan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: