Gubernur Bengkulu Launching Aplikasi Transaksi Digital Bengkulu Mall

Gubernur Bengkulu Launching Aplikasi Transaksi Digital Bengkulu Mall

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat membuka Expo UMKM Bengkulu 2022 sekaligus launching Market Place UMKM "Aplikasi Bengkulu Mall", di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu, Senin-Ronal-

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Era digital mengangkat peran para pelaku usaha khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk melakukan transformasi dalam mempromosikan dan menjual produk yang dihasilkan melalui pasar digital (market place).

Pasalnya, selama ini secara konvensional, dengan pemikiran secara umum, pasar merupakan tempat bertemu dan bertransaksinya antara penjual dan pembeli. 

"Dengan apa yang kita launching pada malam ini, ternyata penjual dan pembeli tidak harus ketemu di satu tempat. Di era digital sekarang diubah dengan nama aplikasi digital e-commerce yang dirancang untuk UMKM Bengkulu," jelas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai membuka Expo UMKM Bengkulu 2022 sekaligus launching Market Place UMKM "Aplikasi Bengkulu Mall", di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu, Senin (19/12).

Lanjut Gubernur Rohidin,  market place atau e-commerce yang dirancang dalam aplikasi Bengkulu Mall ini nantinya akan betul-betul memasarkan produk UMKM Bengkulu yang akan diterima oleh konsumen atau pembeli. 

"Maka saya menyambut baik dengan adanya aplikasi ini dan tentu perlu mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Bengkulu, baik dari sisi produsen maupun dari sisi konsumen," imbuh.

BACA JUGA:Pendirian Kabupaten Bumi Pekal Sudah Memenuhi Syarat

Sementara itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Usin Abdisyah Putra Sembiring, lahirnya aplikasi Bengkulu Mall yang diperuntukkan khusus sebagai e-commerce produk UMKM Bengkulu ini berawal dari kegelisahan atas keterbatasan melaksanakan aktivitas tatap muka selama pandemi COVID-19 selama lebih 2 tahun terakhir serta adanya ancaman krisis ekonomi dan keuangan secara global. 

Terlebih akibat pandemi dan krisis global tersebut banyak usaha besar dan pabrik terpaksa gulung tikar. Namun ternyata lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia, termasuk di Bengkulu mampu bertahan hingga saat ini, karena menggunakan 90 persen bahan lokal dan juga memanfaatkan bahan yang tidak terpakai atau limbah rumah tangga yang bisa kembali diolah menjadi kerajinan tangan (handy craft) yang menarik, juga termasuk menjadi produk eco enzim dan ecobrik. 

BACA JUGA:ASN dan Perangkat Desa Bisa Ikut Peserta PPS

"Jadi, dengan market place khusus bagi promosi dan penjualan produk UMKM Bengkulu ini, diharapkan pelaku UMKM Bengkulu bisa semakin maju dan sejahtera. Tentunya juga dengan dukungan baik dari pemerintah daerah bersama lembaga keuangan dalam hal permodalan," sampainya. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: