Jumpa Tokoh dan Diskusi Sejarah Kebangsaan

Jumpa Tokoh dan Diskusi Sejarah Kebangsaan

Peserta menggunakan pakaian adat--

BENGKULU, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Seluruh peserta dan pembina pendamping di subcamp Srikuncoro bertolak ke Desa Srikaton untuk mengikuti Kegiatan jumpa tokoh di lapangan utama Desa Srikaton.

Beberapa tokoh yang hadir yakni Kwarda Bengkulu Hamka Sabri, M.Si, Ketua Harian Kwarda Bengkulu, Khairil Anwar, Mantan Gubernur Provinsi Bengkulu Iskandar Ramis, AKBP M. Hasan S.H, Kasubdit bintibsos ditbinmas Polda Bengkulu dan Ketua Kwarcab Bengkulu Tengah, Nurmasyah.

"Bengkulu Tengah merasa beruntung menjadi kabupaten yg ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan Kemah Bela Negara," Kata Nurmansyah.

Dialog diawali dengan Pemaparan mengenai peran serta Generasi Muda Dalam Upaya Bela Negara.
Kwarda Bengkulu Hamka Sabri, M.Si, Peserta ikut serta dalam penanggulangan Covid 19 merupakan salah satu upaya dalam Bela Negara. "Bela negara merupakan salah satu kewajiban setiap warga negara, dengan tetap berpegang teguh kepada Bhineka Tunggal Ika,"kata dia .

Sementara Hasan mengatakan tidak terlibat dalam pergaulan negatif, terjerumus dalam narkotika adalah salah satu wujud dari bela Negara. "Tidak terlibat dalam Narkoba adalah salah satu wujud Bela Negara,"Kata Hasan.

Peran generasi muda dalam Bela Negara yaitu dengan melakukan pembiasaan yang baik seperti wawasan kebangsaan atau wawaasan Nusantara. Agar nantinya memiliki rasa Nasionalis yang tinggi terhadap bangsa. "Menjaga kedaulatan negara dari hambatan-hambatan dari luar itulah Bela Negara,”jelas Iskandar Ramis.

Perwakilan Kwarda Sumatera Selatan, Kwarcab Bengkulu Selatan, Kwarda Lampung yang diberikan kesempatan bertanya. "Tidak melakukan perbuatan radikalisme dan anarkisme, tidak membully teman yang dirasa lemah, itu juga wujud dari bela negara kata Iskandar Ramis. .

Andria Fahlevi dari Kwarda Lampung, Alasan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara yaitu erat kaitannya dengan agresi militer ke-2. "Penyebab Ibukota Negara dipindahkan dari Yogjakarta ke Bukittinggi, karena Presiden Soekarno ditahan oleh Belanda sehingga untuk mengisi kekosongan pemerintahan, di bentuk Pemerintahan Darurat di Sumatera Barat," kata dia.

Unsur-unsur Bela Negara yaitu, Pertama; Cinta Tanah Air, kedua; Sadar Berbangsa dan Bernegara, ketiga; Kebenaran Ideologi Bangsa dan Negara, keempat; Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan kelima; Memiliki Kemampuan Bela Negara. (AE2/ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: