Pemberitaan Pers Masih Ada Ketimpangan
Keteua PWI Pusat, Pj Bupati Benteng dan Ketua PWI Bengkulu beserta pengurus lainnya foto bersama-Agus-radarbengkulu.disway.id
"Ada warga disana (Kongo-red) dia sampaikan ke media yang ada di Perancis. Setelah berita itu terbit di media Perancis, masyarakat Kongo baru tahu bahwa di Kongo ada pembantaian," katanya.
"Tapi kalau warga Kongo kirim berita tadi ke media sosial, itu darah semua ditampilkan disitu. Karena, tidak ada sensor dan kode etik pers. Jadi, tidak memenuhi standar jurnalistik," tambahnya.
Senada, PJ Bupati Benteng, Dr.Heriyandi Roni,M.Si berharap media memiliki orientasi untuk selalu memberikan pemberitaan yang positif, tepat, bijak dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.
Ia mencontohkan seperti di Kabupaten Benteng masih ada sekitar 40 persen wilayah yang blank spot.
"Di Kabupaten Benteng baru sekitar 60 persen wilayah yang tercover internet, sisanya blank spot," tegas dia saat menyampaikan kata sambutan acara seminar publik.
Menurutnya, untuk mengatasi wilayah blank spot di desa, kecamatan wilayah Kabupaten Benteng ia sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kominfo RI guna meminta solusi sehingga nanti masyarakat tidak hilang kontak dengan dunia luar karena adanya wilayah yang blank spot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://radarbengkulu.disway.id /pemberitaan pers masih ada ketimpangan