Mengenang Sosok Cut Nyak Dien, Perempuan Tangguh Asal Aceh yang Ditakuti Penjajah

Mengenang Sosok Cut Nyak Dien, Perempuan Tangguh Asal Aceh yang Ditakuti Penjajah

Mengenang sosok Cut Nyak Dien-ist-

 

Belanda pun sangat senang karena musuh yang dianggap berbahaya mau membantu mereka, hingga akhirnya Teuku Umar mendapatkan gelar Teuku Umar Johan pahlawan dan menjadikannya sebagai komandan dari unit pasukan Belanda dengan memiliki kekuasaan yang penuh. Teuku Umar merahasiakan rencananya dakam menipu Belanda walaupun ia dituduh sebagai penghianat oleh orang Aceh, dan Cut Nyak Dien pun berusaha untuk menasihatinya agar kembali melawan Belanda. 

BACA JUGA: Sosok Syekh Ahmad Yasin Pendiri Hamas Pimpin Gerakan Perlawanan, Diramalkan Israel Akan Hiang dari Peta?

Tetapi Umar masih tetap berhubungan dengan belanda dan mecoba untuk memperlajari taktik dari Belanda, sementara pelan-pelan mengganti sebanyak mungkin orang belanda di unit yang ia kuasai. Disaat jumlah pasukan tersebut sudah cukup, Teuku Umar pun merencanakan rencana yang palsu pada Belanda dan mengklaim bahwa ia ingin menyerang basis Aceh. 

 

Kemudian Teuku Umar dan Cut Nyak Dien pergi bersama semua pasukan dan dilengkapi dengan perlengkapan berat, senjata dan amunisi Belanda dan tidak pernh kembali. Penghianatan itu disebut Het Verraad Van Teukoe Oemar (Penghianatan Teuku Umar). 

 

Umar yang kala itu telah berkhianat menyebabkan belanda sangat marah, sehingga melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap baik Cut Nyak Dien dan juga Teuku Umar. Namun gerilyawan sudah dilengkapi dengan perlengkapan dari Belanda, mereka pun mulai menyerang belanda. Kala itu pasukan belanda telah dipimpin oleh Jakobus Hubertus Pel, dengan cepat terbunuh dan Belanda pun berada pada titik kekacauan. 

BACA JUGA:Mengenal Sosok Mohammad Hatta dan Peran Pentingnya Dalam Perjuangan Indonesia

Dien dan umar terus menekan Belanda, lalu belanda menyerang Banda Aceh tepat di Kutaraja dan Meulaboh dan Belanda dalam melakukan pertempuran selalu mengganti Jenderal yang bertugas. Dalam perang tersebut Belanda dianggap biadab dan sangat sulit ditaklukan oleh orang Aceh. Selain belanda yang menyerang, banyaknya pasukan De Marsose yang merupakan orang Tionghoa-Ambon menghancurkan semua yang ada dijalannya. 

 

Akibat adanya serangan dari De Marsose Belanda menjadi simpati kepada orang aceh dan Van Der Heyden membubarkan unit De Morsose. Peristiwa ini pun menyebabkan kesuksesan Jenderal selanjutnya karena banyaknya orang yang tidak ikut melakukan jihad kehilangan nyawa mereka dan ketakutan pun masih tetap dirasakan oleh penduduk aceh. 

 

Sehingga Jenderal Joannes Benedictus Van Heutsz memanfaatkan ketakutan mereka dan mulai menyewa orang aceh untuk mematai pasukan pemberontak sebagai informan untuk belanda menemukan Teuku Umar dan menyerang Meulaboh pada tanggal 11 februari 1899. Dalam perperangan tersebut Teuku Umar pun gugur karena tertembak peluru. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: