150 Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Arga Makmur Ikuti Skrining, Ini Dia Hasilnya Ya!

Peserta skrining penyakit Infeksi Menular Seksual Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur foto bersama-Berlian-radarbengkulu
RADARBENGKULU - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur, Kanwil KemenkumHAM Bengkulu meningkatkan pelayanan dan perawatan kesehatan bagi narapidana binaannya melalui kegiatan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual ( IMS ) dan hepatitis dalam rangka Hari HIV-AIDS Sedunia pada Jumat pagi (01/12/2023).
Acara ini dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara dan Puskesmas Perumnas Arga Makmur. Tim Skrining dipimpin langsung Penanggung Jawab Program HIV Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara, Evi Susrini dan Pemegang Program HIV dari Puskesmas Perumnas bersama tim medis lainnya.
BACA JUGA:Desa Urai Sukses Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Ikan Nasional ke 10 di Bengkulu Utara
Sedangkan acara ini dibuka langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIB Arga Makmur, Irwan didampingi Pejabat Pengawas dan pegawai Lapas Arga Makmur. Selanjutnya Penanggungjawab Program HIV Dinkes Kabupaten Bengkulu Utara menyampaikan apa saja yang termasuk penyakit menular seksual, cara penularannya dan pemeriksaan yang akan dilakukan.
Yaitu, dengan pengambilan sampel darah dari ujung jari WBP yang akan diperiksa.
BACA JUGA:Sukses, Bengkulu Utara Gelar Pemilihan Duta Genre Tahun 2023
Terdata dari 509 orang penghuni Lapas yang meliputi 413 orang Narapidana dan 96 orang tahanan ini, sebanyak 150 orang WBP Lapas Arga Makmur yang belum pernah menjalani skrining HIV-AIDS dan IMS sebelumnya.
Acara ini berjalan dengan aman dan tertib dengan menerapkan prosedur pengamanan dan pelaksanaan kegiatan sesuai alur dan SOP yang ada.
Kalapas Arga Makmur, Irwan saat membuka kegiatan mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini untuk mendeteksi dini dan mencegah penyebaran penyakit infeksi menular seksual dan hepatitis di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Arga Makmur. Untuk itu, ikuti pelaksanaannya dari awal sampai dengan selesai.
"Kegiatan ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan WBP dan mendeteksi dini penyakit IMS dan HIV-AIDS. Apabila ditemukan kasus bisa segera ditangani, diobati untuk mencegah penularan di dalam Lapas. Selama ini kerjasama Lapas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara sudah berjalan dengan baik. Semoga kedepannya tetap terjalin dengan baik," ujar Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu