Permintaan Kayu Karet Bengkulu di Tiongkok Terus Meningkat

Permintaan Kayu Karet  Bengkulu di Tiongkok Terus Meningkat

Kayu Karet Bengkulu siap untuk diekspor-Windi-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Kayu karet (Hevea brasiliensis) dari Provinsi Bengkulu menjadi primadona bagi pengrajin dan produsen furnitur di luar negeri. Permintaan terhadap kayu karet dari Bengkulu ini terus meningkat setiap tahun.

Teranyar, lebih dari 2,7 miliar rupiah dari kayu karet olahan asal Provinsi Bengkulu telah dikirim ke Tiongkok melalui Pelabuhan Laut Pulau Baai. Pengiriman ini terdiri dari 17 kontainer ekspor berukuran 40”.

BACA JUGA:Kondisi Pertumbuhan Ekonomi di Bengkulu Tahun 2023 Menurun Dibandingkan 2022

 

Seorang pengusaha kayu karet di Bengkulu, Saiful menyatakan bahwa bahan baku kayu karet ini diperolehnya dari petani yang meremajakan kebun karetnya. Pohon karet tua yang tidak produktif lagi ditebang dan digantikan dengan pohon karet baru. Kayu hasil tebangan ini diolah sesuai permintaan untuk memenuhi kebutuhan negara tujuan.

“Kayu karet ini didapat dari para petani dari hasil peremajaan kebun karet mereka.  Pohon karet tua yang tidak produktif lagi mereka tebang digantikan dengan pohon karet baru. Kayu dari hasil tebangan itulah yang kami pasok ke perusahaan untuk diolah menjadi furniture sesuai permintaan negara tujuan,” terang Saiful.

BACA JUGA:Alfamart Promo Sejagat 24-30 November 2023, Dapatkan Harga Ekonomis Sepekan!

 

Sementara itu Kepala Karantina Bengkulu, Bukhari menyatakan, sebelum diekspor ke Tiongkok, kayu karet mengalami pemeriksaan administrasi, fisik, dan karantina.

Dia menjelaskan  bahwa setelah dinyatakan sehat dan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina, dikeluarkan Phytosanitary Certificate (PC) sebagai jaminan kualitas produk.


Inilah Kayu Karet Bengkulu yang siap untuk diekspor ke luar negeri-Windi-radarbengkulu

 

"Setelah dinyatakan sehat dan dinyatakan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina, maka kita terbitkan Phytosanitary Certificate (PC). Dokumen ini sebagai jaminan bagi negara luar atas kualitas produk yang kita kirim,”  katanya.

Data dari Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST) menunjukkan bahwa lalulintas kayu karet Bengkulu sempat terhenti selama pandemi COVID-19 dan kekurangan pasokan bahan baku. Namun, pada tahun 2023, ini merupakan kali ketiga ekspor kayu karet untuk memenuhi permintaan Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu