Bakar Gunung Api, Tradisi Serawai Nyaris Punah

 Bakar Gunung Api, Tradisi Serawai Nyaris Punah

Warga Seluma sedang membuat gunung api-Wawan-radarbengkulu

RADARBENGKULU -  Tradisi Bakar Gunung Api merupakan salah satu cara masyarakat Serawai Seluma dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini merupakan warisan budaya Suku Serawai di Bengkulu yang telah dilaksanakan secara turun-temurun. Namun sayang, seiring kemajuan zaman, Tradisi Bakar Gunung Api mulai nyaris punah

Tradisi Bakar Gunung Api merupakan sebuah ritual membakar batok kelapa yang telah disusun. Susunan batok kelapa tersebut dibuat seperti tusuk sate yang dirangkai kayu dan dibuat tinggi menjulang.

BACA JUGA: Polsek Seluma Terima Penitipan Motor Selama Lebaran

 

Menurut Nelwan Kusnadi tokoh masyarakat Desa Kota Agung, Kecamatan Seluma Timur, tradisi ritual Bakar Gunung Api ini bertujuan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Serawai kepada Allah SWT atas segala kebaikan yang diberikan hingga dapat menikmati keindahan Hari Raya Idul Fitri. 

Sejumlah pihak juga mengklaim ritual tersebut juga dimaksudkan sebagai pemberian doa kepada arwah keluarga yang telah meninggal agar merasa tenteram di akhirat.

BACA JUGA:Polres Seluma Terus Mendalami Kasus Bocah Ditabrak Motor Saat Buka Bersama yang Berakhir Malapetaka

 

" Tradisi Bakar Gunung Api sudah nyaris punah, sudah kalah dengan permainan mercon dan kembang api," kata Nelwan Kusnadi kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Rabu, 10 April 2024. 

Umumnya, tradisi Bakar Gunung Api  dilaksanakan tepat pada malam takbiran. Masyarakat Suku Serawai umumnya menggelar tradisi ini di halaman atau di belakang rumahnya.

BACA JUGA:GP Ansor- Fatayat Bagikan Ratusan Takjil di Kabupaten Seluma

 

" Di bakar saat malam takbiran, zaman dahulu belum ada listrik dan lebih meriah," sampainya. 

Sementara itu, menurut  Sisri Mufti Aziz, warga Kota Bengkulu mengatakan, tradisi Bakar Gunung Api merupakan moment yang ditunggu-tunggu dirinya dan keluarga saat pulang kampung kumpul bersama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu