Bisakah Psikopat Benar-Benar Bisa Merasakan Empati? Ini Kata Para Ahli

Bisakah Psikopat Benar-Benar Bisa Merasakan Empati? Ini Kata Para Ahli

Bisakah Psikopat Benar-Benar Bisa Merasakan Empati?-Poto honestdoc-

RADAR BENGKULU - Orang dengan psikopati sering kali memiliki sifat-sifat seperti egosentris, manipulatif, kasar, dan mungkin kriminal.

Namun bisakah orang yang menunjukkan karakteristik psikopat ini mengatasinya dan belajar bagaimana merasakan empati?

Sebelum mendalami pertanyaan ini, penting untuk diketahui bahwa definisi medis dari psikopat sangatlah rumit, dan para ahli masih memperdebatkan apa yang harus dicakup oleh istilah ini. 

BACA JUGA:12 Cara Menambah Cita Rasa Ayam Panggang yang Enak, Belum Tahu Kan Resep Rahasia Ini

BACA JUGA:Resep Sambal Goreng Cecek yang Lezat dan Lauk Rumahan yang Praktis Dimasak

“Psikopat bukanlah diagnosis itu sendiri,” Katarina Howner, ahli saraf di Institut Karolinska di Swedia, mengatakan kepada Live Science. “Ini adalah gangguan kepribadian yang sangat erat kaitannya dengan perilaku antisosial dan kriminal.”

Seperti gangguan kepribadian lainnya, kondisi ini diidentifikasi melalui wawancara riwayat hidup di mana profesional psikiater menyelidiki setiap aspek kehidupan seseorang, mencari pola ciri-ciri psikopat, seperti sifat tidak berperasaan dan agresi yang cepat dipicu. 

BACA JUGA:Penasaran Cara Membuat Donat Kentang yang Lembut dan Enak? Nih Catat Resep dan Cara Membuatnya

BACA JUGA:Dampak Kelelahan Saat Liburan dan Cara Melindungi Diri Dari Hal Tersebut

Individu yang terkena dampak mempunyai risiko yang sangat tinggi untuk melakukan kejahatan dengan kekerasan atau melakukan pelanggaran kembali setelah dibebaskan dari penjara.

Orang dengan sifat psikopat sangat fokus pada diri sendiri dan kebutuhannya sendiri,” jelas Howner. "Mereka kurang memiliki empati dan tidak merasakan rasa malu atau bersalah. Ada sifat muluk-muluk dan impulsif yang berarti mereka berpikir bahwa mereka dapat melakukan apa pun tanpa konsekuensi."

Namun, bukan berarti penderita psikopati tidak memiliki empati sama sekali, kata Howner.

Psikolog membagi emosi kompleks ini menjadi beberapa sub kategori berbeda.

“Empati afektif atau emosional adalah saat Anda merasakan emosi yang ditunjukkan orang lain. Anda memiliki semacam resonansi emosional dengan orang lain, dan ini adalah sesuatu yang dihadapi oleh psikopat,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: