Kapolres Mukomuko Minta Waspada Penyebaran Informasi Menyesatkan dan Hoax di Pilkada 2024

Kapolres Mukomuko Minta Waspada Penyebaran Informasi Menyesatkan dan Hoax di Pilkada 2024

185 Polisi Dikerahkan Amankan Tahapan Kampanye Pilkada Mukomuko, Kapolres: Hati-hati INFO hoax Menyesatkan-Seno-

radarbengkuluonline.id MUKOMUKO - Operasi Mantap Praja; Kapolres MUKOMUKO, AKBP. Yana Supriatna, S.Ik., M.Si mengingatkan masyarakat agar hati-hati tentang penyebaran informasi menyesatkan dan hoax di pilkada 2024.

Untuk mengamankan situasi pilkada di Mukomuko, polres mengerahkan sebanyak 185 personil untuk melaksanakan pengamanan selama tahapan kampanye pada pilihan kepala daerah (Pilkada) Mukomuko tahun 2024. 

BACA JUGA:Fashion Cabup-Cawabup Mukomuko Saat Pengundian Nomor Urut, Sapuan-Wasri Tampil Beda

BACA JUGA:Breaking News: Ini Nomor Urut Paslon Bupati-Wakil Bupati Mukomuko

Tahapan kampanye ini akan dijadwalkan mulai tanggal 25 September sampai 23 November 2024.

Ada pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko dan 2 Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang bertarung pada Pilkada serentak tahun ini. 

Pengerahan ratusan personel Polri ini, kata Kapolres guna memastikan setiap kegiatan kampanye dapat berlangsung aman dan tertib.

BACA JUGA: Berikut 4 Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Mukomuko

BACA JUGA:Pemkab Sambut Pjs Bupati Mukomuko M. Rizon dengan Meriah dan Penuh Penghormatan

Sehingga Pilkada damai di daerah ini bisa terwujud, masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan baik pada perhelatan Pilkada 2024 di Kabupaten Mukomuko. 

Kapolres juga menekankan pentingnya peran Polri bersama stakeholder terkait lainnya untuk menjamin kelancaran dan keamanan selama masa kampanye Pilkada 2024 di Kabupaten Mukomuko. 

"Ini merupakan salah satu bentuk komitmen Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama tahapan kampanya Pilkada 2024," tegas Kapolres. 

Kapolres Mukomuko juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bijak dalam menyikapi informasi menyesatkan dan hoax yang tersebar, terutama melalui media sosial.

Mengingat informasi yang di sebarkan melalui media sosial belum tentu kebenarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: