ROHIDIN MERSYAH - MERIANI AKAN MENANGKAN PILGUB 2024 ?

ROHIDIN MERSYAH - MERIANI AKAN MENANGKAN PILGUB 2024 ?

Lekat S Amrin-Hendri-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id - Pembaca RADARBENGKULU.DISWAY.ID, dalam kesempatan ini redaksi kembali menurunkan opini karya kiriman pembaca. Opini ini berjudul ROHIDIN-MERIANI AKAN MENANGKAN PILGUB 2024

Puisi ini dikarang oleh Lekat S Amrin. Penulis adalah Ketua Umum Forum Komunitas Peduli Bengkulu (FKPB) Provinsi Bengkulu.

Apa saja isinya? Silahkan saja baca opini lengkapnya di bawah ini. Semoga bermanfaat.

 

Pemilihan  Gubernur tahun 2024 ini sudah semakin dekat. Dalam Pilgub Bengkulu kali ini  diprediksi akan dimenangkan pasangan Rohidin Mersyah -  Meriani No.2. Tentu ini berdasarkan analisis data dan pengamatan berbagai aspek dan potensi. Bukan asal bicara. Apa lagi faktor suka tidak suka (like in dislike position).

 

Bahwa pertarungan Pemilihan Langsung, setidaknya ada dua hal penting yang harus dimilik oleh calon atau pasangan calon. Pertama, memiliki jaringan militan (teamwork militant). Kedua, logistik.

Sebagai modal dasar, maka dua hal ini tidak bisa ditawar sebagai bagian instrumen penting dalam perjuangan merebut hati rakyat.

 

Kedua hal itu dimiliki oleh Rohidin-Meriani, Calon Gubernur Bengkulu No.2 ini. Sebagai penulis saya mengumpulkan data terkait semua itu, dan saya menyimpulkan pasangan ini sekali pun terkesan silent undercover, tidak “mencak-mencak” di permukaan, tetapi gerakannya sangatlah masif dan kuat.

Tentu tak lupa kita harus lihat perjuangan Rohidin di Pemilihan Legislatif belum lama ini. Begitu juga kita jangan lupa perjuangan Meriani berjibaku memperjuangkan putrinya Elisa Ermasari sebagai anggota DPD RI. 

 

Ini adalah fakta bahwa kedua figur ini sungguh mempunyai strategi yang akurat dan terukur. Rohidin mampu memenangkan Golkar yang dipimpinnya. Lalu, Meriani mampu memenangkan Elisa Ermasari sebagai pemilik suara tertinggi untuk anggota DPD RI utusan Provinsi Bengkulu.

Ini semua tidak terlepas dari jaringan yang telah dibangun oleh keduanya dengan sangat sistematis, masif dan terukur. Jaringan ini mulai dari elit sampai ke tingkat pemungutan suara atau TPS (grassroot). Sembilan (9) kabupaten dan satu (1) kota ditangani dengan serius, silent, dan diciptakan penanaman jiwa militant pada setiap individu yang direkrut sebagai tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu