Rencananya Target Pengerukan Pulau Baai Bengkulu Dimulai Maret, Pemprov Tunggu Kesiapan Anggaran

Rencananya Target Pengerukan Pulau Baai Bengkulu Dimulai Maret, Pemprov Tunggu Kesiapan Anggaran

Rencananya Target Pengerukan Pulau Baai Bengkulu Dimulai Maret, Pemrov Tunggu Kesiapan Anggaran-Poto ilustrasi-

Saat ini, kedalaman alur Pelabuhan Pulau Baai tercatat di angka minus 2,9 Mean Low Water Spring (MLWS).

Kondisi ini dinilai menghambat kelancaran aktivitas pelabuhan, khususnya untuk kapal-kapal berbobot besar.

Meskipun target pengerukan telah ditetapkan, terdapat perbedaan signifikan dalam estimasi anggaran.

PT Pelindo Regional 2 Bengkulu memperkirakan biaya pengerukan mencapai Rp 210 miliar, sementara APBB memproyeksikan angka yang jauh lebih rendah, yaitu sekitar Rp 100 miliar.

“Perbedaan ini masih menjadi bahan diskusi antara pihak-pihak terkait. Kami harap ada solusi yang memungkinkan pengerukan berjalan sesuai jadwal tanpa kendala pendanaan,” tambah Denny.

Pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai bukan hanya soal meningkatkan kedalaman alur, tetapi juga memiliki manfaat strategis bagi perekonomian Bengkulu.

Pelabuhan ini merupakan pintu ekspor utama bagi komoditas batu bara dan produk lainnya.

Dengan alur yang lebih dalam, efisiensi distribusi akan meningkat, yang pada akhirnya mendukung daya saing wilayah.

Selain itu, limbah pasir hasil pengerukan yang digunakan untuk mengatasi abrasi di wilayah sekitar diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. 

“Pemanfaatan limbah pasir ini akan membantu mengurangi dampak abrasi yang selama ini menjadi masalah di beberapa wilayah pesisir,” kata Denny.

Pemprov Bengkulu berharap pengerukan bisa dimulai tepat waktu. Langkah ini akan menjadi awal dari pembenahan infrastruktur pelabuhan yang lebih besar. 

“Kami targetkan awal Maret pengerukan sudah berjalan. Ini menjadi prioritas kami untuk mendukung aktivitas pelabuhan dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian daerah,” ujar Denny optimistis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: