Program Helmi Hasan-Mian Tetap Bisa Berjalan dan Disesuaikan dengan APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2025

Program Helmi Hasan-Mian Tetap Bisa Berjalan dan Disesuaikan dengan APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2025

Program Helmi Hasan-Mian Tetap Bisa Berjalan dan Disesuaikan dengan APBD-Ist-

 

 

Radar Bengkulu – Program unggulan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu terpilih, Helmi Hasan – Mian, tetap dapat direalisasikan dan disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang telah disahkan tahun sebelumnya.

Sejumlah program yang mereka usung dalam kampanye dapat diakomodasi melalui penyesuaian dengan kebijakan anggaran yang sudah ada.

BACA JUGA:Program Lapor pak Gub, Media RADAR BENGKULU Siap Membantu Mempublikasikan Aspirasi Masyarakat

APBD 2025 yang disusun di era kepemimpinan Gubernur Rohidin Mersyah dan Wakil Gubernur Rosjonsyah masih berpegang pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD), Kebijakan Umum Anggaran – Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS), serta Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Namun, Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, menegaskan bahwa program Helmi-Mian tetap dapat berjalan dengan menyesuaikan pada rencana yang telah ada.

 

Edwar Samsi menjelaskan bahwa meskipun APBD 2025 telah dirancang dan diajukan sejak Juli 2024, serta disahkan pada Agustus 2024, program kepala daerah yang baru tetap bisa dijalankan dengan cara menyelaraskan dengan kebijakan anggaran yang sudah tersedia.

 

“Sesuai regulasi, setiap program harus linier dengan dokumen perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Memang, program baru tidak bisa langsung dimasukkan begitu saja, tetapi bisa disesuaikan dengan program yang telah ada,” ujar politisi PDI Perjuangan.

 

Menurutnya, program 100 hari kerja Helmi Hasan-Mian juga bisa tetap berjalan tanpa perlu melakukan perubahan pada APBD 2025. Ia mencontohkan program penyediaan ambulans yang diusung Helmi Hasan, yang dinilai masih relevan dengan alokasi anggaran yang telah ada di Dinas Kesehatan.

 

“Kalau programnya berkaitan dengan pengadaan ambulans, kita sudah ada anggarannya. Tinggal volume pengadaannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” kata Edwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: