Distribusi BBM dari Pertamina Terhambat, Pengusaha Pertashop Rugi Miliaran Rupiah

Konsumen Kesulitan Isi BBM di Pertashop, Pengusaha Rugi Miliaran -Ist-
RADAR BENGKULU - Pascalebaran, warga Bengkulu menghadapi kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Pertashop. Kelangkaan ini terjadi karena distribusi BBM dari Pertamina terhambat selama seminggu terakhir.
Dengan kondisi demikian, masyarakat yang tinggal jauh dari perkotaan kesulitan mendapatkan BBM. Seperti yang disampaikan Ahmad Reza, warga Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, mengeluhkan ketiadaan BBM di Pertashop. Padahal, keberadaan Pertashop seharusnya memastikan masyarakat di daerah yang jauh dari SPBU tetap mendapatkan BBM berkualitas.
"Selama ini, saya selalu mengisi BBM di Pertashop. Karena, kualitasnya terjamin dan harganya sesuai standar Pertamina. Namun, sekarang Pertashop kosong, sementara SPBU terdekat jauh dari jangkauan," ujarnya.
Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, mengungkapkan bahwa masalah utama adalah keterlambatan distribusi dari Pertamina. Padahal, pengusaha Pertashop membeli BBM secara tunai.
BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Terancam Krisis BBM, 20 Kapal Terjebak di Pelabuhan Pulau Baai
"Selama seminggu, kami tidak menerima pasokan BBM. Akibatnya, para pengusaha Pertashop mengalami kerugian kolektif sekitar Rp 1,8 miliar," jelas Steven.
Steven menambahkan, karena pendangkalan alur Pulau Baai yang mengakibatkan kapal Pertamina tidak bisa masuk untuk suplai BBM ke Pertamina Pulau Baai. Sehingga kebutuhan BBM di Provinsi Bengkulu disuplai dari Provinsi - provinsi tetangga. Seperti Provinsi Sumsel, Lampung dan Sumatera Barat. Namun juga menjadi persoalan jarak tempuh distribusi yang jauh ke berbagai daerah di Bengkulu memperburuk kondisi.
"Pengiriman dari Pulau Baai ke Mukomuko saja sudah jauh. Ditambah lagi keterlambatan dari Lubuklinggau, beberapa Pertashop benar-benar kehabisan stok," ujarnya.
Kelangkaan BBM ini tidak hanya merugikan pengusaha Pertashop, tetapi juga menyulitkan masyarakat, terutama di daerah yang jauh dari SPBU. Steven mendesak Pertamina untuk segera menormalisasi distribusi agar tidak mengganggu aktivitas warga dan bisnis Pertashop.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: