Iklan KPU Bengkulu

Saribanun Bengkulu Menggelar Tradisi Makan Bajamba

Komunitas Saribanun Gelar Tradisi Makan Bajamba untuk Pererat Silaturahmi dan Melestarikan Budaya Minangkabau RADAR BENGKULU – Dalam rangka melestarikan budaya Minangkabau serta mempererat silaturahmi antaranggota, Komunitas Saribanun Bengkulu yang dipimpin oleh Hj. Asnasari, S.Pd menggelar acara adat Makan Bajamba, pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Tradisi ini diselenggarakan di salah satu rumah anggota komunitas dan dihadiri oleh Bundo Kanduang dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Barat. Komunitas Saribanun sendiri merupakan wadah yang anggotanya terdiri dari perempuan-perempuan Minangkabau yang menjaga nilai-nilai adat dan budaya leluhur. Awalnya, komunitas ini terbentuk sebagai kelompok paduan suara yang hanya berfokus pada kegiatan seni untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan antaranggota. Namun, seiring waktu, Saribanun berkembang menjadi komunitas yang lebih besar dengan misi menjaga dan melestarikan warisan budaya Minangkabau, khususnya nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Bundo Kanduang. Komunitas ini kini dikenal sebagai bagian dari Bundo Kanduang ala Minangkabau, yang memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan adat dan kehidupan sosial di lingkungan masyarakat. Pada acara yang digelar tersebut, prosesi adat Banjujung Jamba dan Makan Bajamba menjadi inti dari perayaan. Banjujung Jamba adalah tradisi penyajian makanan dalam nampan besar yang dibawa secara bersama-sama oleh perempuan dalam pakaian adat, sedangkan Makan Bajamba merupakan tradisi makan bersama dengan duduk melingkar, di mana semua anggota menikmati hidangan yang sama sebagai simbol kebersamaan dan kesetaraan. Ketua Saribanun, Hj. Asnasari, dalam wawancaranya, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga upaya untuk memperkokoh ikatan sosial dan budaya di antara para anggota komunitas. "Tujuan utama dari acara Makan Bajamba ini adalah untuk mempererat silaturahmi antar sesama anggota Saribanun serta melestarikan adat budaya Minangkabau tempo dulu. Kami ingin menunjukkan bahwa dalam kebersamaan ini, tidak ada perbedaan status sosial, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Semua anggota memiliki peran yang sama dan bisa saling berbagi," ungkapnya. Lebih lanjut, Asnasari juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian adat Minangkabau di tengah perkembangan zaman yang semakin modern. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat memahami dan mengapresiasi nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. "Kami juga menamakan komunitas ini Saribanun, yang berarti 'Saribanun Badun Sanak Indah Sadaralahi Sarasot,' sebagai simbol keindahan kebersamaan dan kesadaran akan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya. Acara ini diakhiri dengan pembagian doorprize dan doa bersama untuk memohon keberkahan dan kelancaran dalam segala aktivitas yang dijalankan oleh anggota komunitas Saribanun. Kegiatan seperti ini menjadi bukti bahwa budaya dan tradisi leluhur tetap bisa hidup dan relevan di tengah arus modernisasi, serta menjadi sarana untuk memperkuat persaudaraan di antara sesama. Saribanun berharap tradisi Makan Bajamba dapat terus diselenggarakan secara rutin, tidak hanya di lingkungan komunitas, tetapi juga meluas ke masyarakat Bengkulu secara keseluruhan. Komunitas Saribanun Bengkulu, dengan semboyannya "Saribanun Badun Sanak Indah Sadaralahi Sarasot," berkomitmen untuk menjaga kelestarian adat Minangkabau dan membangun ikatan persaudaraan yang kuat di antara para anggotanya.