Masyarakat Sebilo Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Masyarakat Sebilo Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kades Sebilo, Enodi Johyan memperlihatkan penyangga besi jembatan yang hilang kepada Camat Pino Surahman,MM-Fahmi-

 

MANNA, RADARBENGKULUONLINE.COM - Untuk memperlancar akses masyarakat menuju perkebunan, persawahan serta mengurangi rasa kecemasan masyarakat saat melintas, masyarakat Desa Sebilo bergotong royong memperbaiki jembatan dengan bahan seadanya. Yang penting masih bisa dilalui kendaraan roda dua.

Kepala Desa Sebilo Enodi Johyan menyampaikan, jembatan tersebut pernah direhab oleh pihak PUPR setelah kejadian mobil terjatuh dari jembatan,tetapi semenjak tahun 2019 belum ada lagi perehaban. Bahkan sudah dimasukkan dalam Musrenbangcam sampai sekarang.


Kades Sebilo Enodi Johyan mengangkut papan membantu masyarakat bergotong royong-Fahmi-

"Kalau gotong royong yang kami lakukan sifatnya hanya sementara,Pemerintah Desa dan seluruh masyarakat sangat berharap jembatan ini ada perbaikan total dari pihak Kabipaten karena sudah sangat mengkhawatirkan kalau dilalui,bahkan beton penyangga jembatan tersebut sudah putus hanya mengandalkan kawat yang tergantung sehingga masih bisa dilewati khusus kendaraan roda dua,"papar Enodi di lokasi jembatan Kamis(22/09).

Kalaupun nantinya kalau ada anggaran di tingkat Kabupaten,jembatan ini jangan lagi beralasankan papan tetapi bisa ganti dengan plat khsusus,sehingga bisa dilalui kendaraan roda dua.

BACA JUGA:Tambah Kuota BBM, Pemprov Pastikan Penyaluran BBM Aman

Kalau seperti ini,justru membuat petani diDesa Sebilo mengalami kerugian,mengapa?karena selama ini kalau mengangkut hasil panen bisa langsung menggunakan mobil kalau sekarang harus menggunakan motor yang artinya biaya angkut akan semakin mahal,biayanya cukup satu kali angkut kalau sekarang harus berulang - ulang.


Masyarakat bergotong royong melakukan pengecoran agar jalan diatas tebing tidak licin-Fahmi-

"Apalagi jembatan ini merupakan akses yang paling cepat dilalui,bahakan bukan hanya masyarakat Desa Sebilo.Kalau jembatan ini lambat diperbaiki masyarakat terpaksa melintas kejalur alternatif harus melalui desa Ulak Lebar,Padang Mumpo,Tanjung Eran,Puding,Ganjug baru masuk kedaerah perkebunan dan perswahan,bahkan jarak tempuhnyapun terlalu jauh mencapai selesih 4 kiloan,"ungkap Enodi.

Dengan adanya gotong royong ini bisa membuat pihak Kabupaten,dalam hal ini pada Dinas PUPR untuk segera menganggarkan perbaikan jembatan tersebut,karena jembatan ini juga mampu menjaga ketahan pangan masyarakat karena pusat perkebunan dan perswahan ada diseberang jembatan.

Sama halnya yang disampaikan oleh Camat Pino Surahman,MM bahwa gotong royong yang dilakukan adalah perbaikan awal yang bersifat sementara,karena bantalan penyanggah besih jembatan sudah hilang sehingga hanya mengandalkan kawat penyanggah saja,kalau untuk kendaran roda empat tidak bisa lagi melaluinya tetapi dengan semangat gotong royong ini paling tidak kendaraan roda dua bisa melewatinya.

BACA JUGA:Pelaku UMKM Bengkulu Ekspor Lintah

"Untuk itu kami sangat berharap kepada seluruh jajaran mulai dari Bupati,Wakil Bupati,DPRD bahkan teknis terkait PUPR untuk memberikan ruang kedepannya untuk melakukan perbaikan yang permanen,sehingga akses masyarakat dalam mengangkut hasil panen bisa lancar untuk kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat kedepannya,"harap Surahman.


Usai perbaikan jembatan, langsung dilakukan tes drive-Fahmi-

Jembatan ini dibangaun pada tahun 1991 yang artinya sudah berumur 31 tahun,dimana saat ini kondisinya sudah sangat membahayakan penggunaanya,kalau hanya mengandalkan pihak desa untuk melakukan perbaikan total kemungkinan tidak akan terkaper oleh Dana Desa(DD).

"Untuk itu kami berharap pada tahun 2023,jembatan ini sudah bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.Karena semenjak pembangunan baru satu kali dilakukan pereharapn pada saat terjadinya insiden mobil jatuh dan saat ini baru dilakukan lagi perbaikan dengan cara gotong royong,"pungkas Surahman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: