UJH: Malam Nujuh Likur Menurut Penjelasan dan Pengalaman Para Ulama Terdahulu

UJH: Malam Nujuh Likur Menurut Penjelasan dan Pengalaman Para Ulama Terdahulu

Malam Nujuh Likur di Bengkulu Selatan -ist-

 

RADARBENGKULU, DISWAY.ID - Malam Nujuh Likur.  Tidak semua orang paham dengan arti judul di atas sebab itu adalah sebuah tradisi turun temurun yang hanya ada di beberapa daerah dan cuma dalam bulan Ramadan. Boleh jadi asal katanya dari bahasa jawa arti nujuh likur adalah dua puluh tujuh atau malam 27 Ramadan.

 

 

Malam 27 Ramadan itu berdasarkan penjelasan dan pengalaman para ulama terdahulu bahwa, mereka sering menemukan malam Lailatul Qadar di saat malam  27 ramadan atau Nujuh Likur tersebut. Dahulu, tradisi Nujuh Likur sangat bernuansa sakral.

BACA JUGA:Kamu Berminat Jadi Angota Bawaslu? Berikut Nama Timsel Bawaslu 8 Kabupaten/ 1 Kota

 

 

Kesakralan Nujuh Likur lahir dari kebiasaan masyarakat menyambut hari Raya Idul Fitri, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi Nujuh Likur semakin memudar.

 

 

Tradisi Nujuh Likur sekarang ini dilakukan atau dimulai sore hari atau sebelum malam Nujuh Likur yaitu dengan menghantar makanan ke rumah warga.

BACA JUGA:Silahkan Cek, Ini 10 besar Nama Calon anggota KPU 8 Kabupaten/Kota, 5 Besarnya Ditentukan KPU RI

 

 

Sehabis Maghrib membakar tempurung yang disusun secara vertikal lalu di bakar dari atas, cahaya api dari pembakaran tempurung ini menjadi pelita di depan rumah masing-masing yang kala itu belum ada listrik, dan setelah sholat Tarawih dilakukan kenduri.

 

 

Sulit kita menelusuri asal muasal nujuh likur dan menjadi kendala saat menarik ulur asal usul sejarah tradisi di daerah kita  adalah kebiasaan masyarakat kita yang sangat teebatas baik kemauan dan sarana untuk menulis tetapi sejarah nujuh likur ini abadi melalui mulut ke mulut.

BACA JUGA:Tunggu Instruksi, Lapangan Sekundang Bengkulu Selatan Menjadi Pusat Salat Id

 

 

Sebagian orang menyangka bahwa malam lailatul qadar adalah pada malam ke-27 berdasarkan beberapa hadits yang menyebut malam lailatul qadar adalah malam ke-27. Semisal hadits dari Sahabat Ubay bin Ka’ab. 

 

 

Beliau pernah bersumpah dan berkata, وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ “Demi Allah aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh,”.

 

Pagar Dewa, 18042023

Salam UJH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: