Banner disway

Kunci-Kunci Surga

Kunci-Kunci Surga

Muhammad Azizullah Ilyas, Lc., MA-Adam-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id -- Para pembaca  yang dimuliakan Allah Swt, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat  lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Kunci-Kunci Surga.

 

Materi ini ditulis oleh Ustadz Muhammad Azizullah Ilyas, Lc., MA. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.


Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.


Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Mengawali khutbah pada kesempatan singkat ini, marilah kita mengulang-ulang kesyukuran kita atas
segala karunia yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita. Semoga dengan mensyukuri pemberian-Nya
Allah SWT memberikan keberkahan pada kehidupan kita.

Dan shalawat beriring salam semoga senantiasa dilimpahkan untuk nabi agung Muhammad SAW. Dengan bershalawat kepadaNya tentunya kita mengharapkan syafaatnya nanti di hari penghitungan.


Khatib juga menyampaikan wasiat taqwa teruntuk khatib pribadi dan untuk seluruh hadirin agar selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-laranganNya.


Dari Tamim Ad-Dari bahwa Nabi SAW bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami (sahabat Nabi)
bertanya, “Untuk siapa ?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Kitab, Rasul, para pemimpin muslimin dan mereka secara umum.” (H.R. Al Bukhari)



Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Tentu setiap manusia menginginkan agar nanti dihari pembalasan mendapatkan anugerah untuk dapat masuk ke dalam surga. Dari beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits menjelaskan mengenai kunci-kunci surga.


Kunci yang pertama dan utama adalah syahadat, persyaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan
Nabi Muhammad adalah utusannya.


Nabi Muhammad SAW bersabda : Kunci surga adalah kesaksian la ilaha illallahu (tidak ada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah). (HR Ahmad)


Mengapa syahadat adalah kunci ? Pertama, karena Syahadat adalah perjanjian antara kita dengan Allah SWT.
Perjanjian ini yang kita lupa saat kita dilahirkan. Oleh karenanya hal ini juga diingatkan ulang oleh dalam
surat Yasin yang sering kita membacanya dimana Allah SWT berfirman yang artinya:


'Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan ?" Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu. Dan, hendaklah kamu menyembahKu. Inilah jalan yang lurus. Dan, sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar diantara kamu. Maka, apakah kamu tidak mengerti ?" (QS Yasin [36]: 60-62).

Kisah perjanjian ini juga dijelaskan dalam surat al-A’raf 172.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah SWT mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu ?"

Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Rasulullah juga menjelaskan mengenai kunci syurga ini dalam penjelasan hadist yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal. Dimana dijelaskan yang artinya: Rasulullah SAW saat mengutusku ke Negeri Yaman bersabda: jika bertanya kepada ahli kitab tentang kunci surga maka jawablah kunci syurga adalah “ La Ilaha Illa Allah” tetapi kalimat ini
hanyalah kunci tanpa gerigi. Bila kau membawa kunci dengan gerigi maka kau akan dapat membukanya.
Tetapi jika kuncimu tanpa gerigi, maka kau tidak bisa membukanya.


Mengenai hadits ini para ulama menjelaskan bahwa maksud dari gerigi pada kunci adalah syahadat yang
disertai dengan kesungguhan menjalankan syari’at Islam. Syahadat membutuhkan bukti, maka bukti tersebut akan terlihat dalam aktivitas ibadah yang ikhlas kepada Allah SWT.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Sementara itu Hassan Al Bashri salah seorang Tabi’in menjelaskan bahwa dalam syahadat ada syarat-syaratnya. Persayaratan pemenuhan syahadat kemudian dirangkum oleh para ulama dalam beberapa hal.


Syahadat harus dengan keyakinan, syahadat harus dengan penerimaan, syahadat harus dengan ketundukan, syahadat harus dengan kejujuran dan syahadat harus dengan keihklasan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait