Banner disway

Edi Hariyanto Soroti Keributan di Pantai Panjang, Dorong Penataan dan Pembinaan Pedagang

Edi Hariyanto Soroti Keributan di Pantai Panjang, Dorong Penataan dan Pembinaan Pedagang

Edi Hariyanto Soroti Keributan di Pantai Panjang, Dorong Penataan dan Pembinaan Pedagang-Ist-

 

Radar Bengkulu – Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Fraksi Partai Perindo, Edi Hariyanto, angkat bicara terkait maraknya keributan antara pengunjung dan oknum pedagang di kawasan wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu, yang belakangan ini viral di media sosial.

 

Edi Hariyanto yang juga merupakan anggota Komisi II DPRD Kota Bengkulu, mitra kerja Dinas Pariwisata, menilai kejadian tersebut harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bengkulu agar tidak terulang kembali dan merusak citra pariwisata daerah.

BACA JUGA:Perempuan Mengisi Parlemen: Husnul Khotimah dan Makna Representasi di DPRD Kota Bengkulu

“Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Pantai Panjang adalah ikon wisata Kota Bengkulu. Konflik antara pedagang dan pengunjung, apalagi sampai viral, jelas berdampak buruk terhadap kepercayaan wisatawan,” ujar Edi, Selasa (…).

 

Menurutnya, salah satu akar persoalan adalah ketidakjelasan standar tarif dan lemahnya pengawasan di lapangan. Oleh karena itu, ia akan memanggil Dinas Pariwisata dan bersama OPD terkait, untuk mendorong penataan ulang kawasan wisata, khususnya dalam hal pengelolaan pedagang.

“Harga sewa pondok, makanan, dan jasa lainnya seperti tempat vilas dan parkir harus transparan dan dipasang secara tertulis. Jangan sampai pengunjung merasa dirugikan atau dipaksa,” tegasnya.

 

Selain penataan, Edi juga menekankan pentingnya pembinaan dan edukasi berkelanjutan kepada para pedagang, terutama terkait etika pelayanan wisata.

“Pedagang adalah wajah pariwisata kita. Sikap ramah, santun, dan humanis harus menjadi budaya. Ini tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga kenyamanan dan keamanan wisatawan,” tambahnya.

 

Ia juga mendorong pemerintah kota untuk menyediakan fasilitas umum gratis atau terjangkau, seperti gazebo dan tempat duduk, tempat bilas, dan WC umum agar pengunjung memiliki alternatif dan tidak bergantung pada jasa tertentu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: