RBO, BENGKULU - SUSAN TRI JAYA, mantan pegawai salah satu bank swasta yang cukup terkenal di Provinsi Bengkulu, namun dia memilih keluar dari zona nyamannya dan terjun ke Politik.
Pilihannya untuk terjun kedunia politik sepertinya sudah memuncak pada 2018 saat pilkada serentak pada 27 Juni 2018. Khusus untuk Provinsi Bengkulu pesta demokrasi pemilihan walikota Bengkulu (pilwakot). Susan Tri Jaya (STJ) memilih menjadi salah satu tim pasangan David Suardi-Bakshir yang berhasil menduduki posisi ke 3 dari 4 pasangan peserta Pilwakot. Belajar dari pegalamannya saat terlibat aktif menjadi tim sukses (ring 1) inilah, menjadi titik tolak Susan Tri Jaya termotivasi untuk ikut terjun ke dunia politik praktis. Sebagai seorang alumni dari Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (KS-Fisip) Universitas Bengkulu (Unib) angkatan 2000 dan tamat 2006, membuat STJ tak mampu untuk menahan hasrat untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan semasa kuliah. Pilihannya untuk berpolitik praktis di jatuhkan kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merupakan partai baru namun memiliki semangat anti Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) demi menuju Indonesia modern yang disegani dunia. “Untuk membersihkan halaman yang kotor tentulah kita harus menggunakan sapu yang bersih pula, oleh karenanya saya melihat PSI ini adalah partai yang bersih dari unsur-unsur KKN dan 100 persen bacalegnya tidak ada yang pernah terlibat KKN,” Kata STJ. Apalagi saat kuliah STJ ini terlibat aktif ke dalam beberapa organisasi yakni HIMA KS dan organisasi Pencinta Alam yakni Pecinta Alam Sosial Politik (PALASOSTIK) yang telah mampu menggembleng mental dan kemampuannya dalam berdebat dan menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu dekat. Dari pengalaman berorganisasi inilah membuat STJ semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak sehingga tak perlu diragukan lagi mengenai pengetahuan dan wawasan untuk ikut kontestasi pada pemilihan legislatif 2019 ini. Pria kelahiran tahun baru Masehi yakni 01 Januari 1982 di Desa Talang Padang, Kec.Pino Raya, Bengkulu Selatan juga dikenal suka bergaul dan cukup vokal ini sejak tahun 1994 bersama keluarganya tinggal di kelurahan Pagar Dewa, Selebar, Kota Bengkulu (dekat Pasar Pagi Pagar Dewa) ini memahami betul permasalahan masyarakat di sekitarnya. Putra Bapak Zaidi BR (almarhum) yang berasal dari Desa Talang Padang & ibu bernama Rosniyuli berasal dari desa Tungkal, Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan, memiliki keluarga besar dan saudara serta para sahabat yang tinggal di Kecamatan Selebar dan Kampung Melayu Kota Bengkulu. “Berkat dorongan dan motifasi dari keluarga dan para sahabat membuat saya bersemangat untuk mewujudkan impian mereka menjadi wakil mereka di DPRD kota Bengkulu,” kata Alumni SD 74 , SMP 5 & SMA 3 Pagar Dewa ini. Tahun 2008, tepatnya pada bulan Agustus, STJ secara resmi mempersunting seorang gadis dari Kalianda, Lampung Selatan, yang masih keturunan keturunan Lampung & Rejang, Talang Jarang, Bengkulu Utara yakni Dewi Asyiah. Dewi Asyiah yang juga kawan seangkatan kuliah STJ di jurusan Kesejahteraan Sosial di Fisip Unib. "Alhamdulillah saat ini sudah dikaruniakan 3 anak laki laki yang sudah mulai bersekolah," Kata STJ. Terkait dengan permasalahan warga, STJ mengaku sudah memiliki beberapa catatan yang akan disampaikan kepada OPD terkait bila nanti mendapatkan mandat rakyat untuk menjadi wakilnya di DPRD. "Saya sudah memiliki beberapa catatan yang akan saya sampaikan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bengkulu bila nanti saya mendapatkan mandat rakyat, demi untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama,” tutup STJ yang juga anak seorang petani ini.(hcr)Mantan Pegawai Bank Pilih Terjun ke Politik
Jumat 14-09-2018,18:41 WIB
Editor : radar
Kategori :