Soal Durian, Pihak Bandara Fatmawati Evaluasi

Selasa 06-11-2018,21:56 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, BENGKULU - Pihak Bandara Fatmawati Soekarno bakal menurunkan tim evaluasi pasca mencuatnya protes para penumpang terhadap Maskapai Sriwijaya Air, lantaran mengangkut komoditi durian yang akhirnya diturunkan dari kargo pesawat. Ini ditegaskan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Famawati Soekarno, Ir. Anies Wardanah, MM. "Kita tidak memungkiri adanya keluhan para penumpang terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ-091 lantaran mengangkut durian dari bandara Fatmawati tujuan Jakarta kemarin (Senin, red). Bahkan terkait masalah ini kita sudah berkoordinasi dengan Otoritas Bandara di Padang, dan kantor pusat. Dari koordinasi itu bakal diturunkan tim evaluasi yang diperkirakan tiba sore ini (kemarin, red), atau besok," ungkap Anies saat ditanyai jurnalis, Selasa (6/11).

Hanya saja, lanjut Anies, perlu diketahui durian yang merupakan salah satu komoditas unggulan Bengkulu tidak termasuk dalam kategori barang yang tidak boleh diangkut dengan menggunakan pesawat. "Jadi sebenarnya boleh diangkut, dengan catatan diberikan perlakuan khusus dalam pengemasannya. Berangkat dari masalah kemarin, penurunan durian dari kargo bukan karena berbahaya terhadap keselamatan dan keamanan, melainkan hanya kenyamanan penumpang saja," kata Anies.

Meskipun demikian, sambung Anies, evaluasi harus tetap dilakukan untuk melihat secara detail permasalahan yang menyebabkan kenyamanan penumpang terganggug akibat keberadaan durian melalui aromanya. "Selain itu tentu saja untuk perbaikan kedepan, sehingga hal serupa tidak kembali terulang. Hasil evaluasi nantinya pasti kembali disampaikan," ujar Anies.

Sementara itu, Distrik Manager Sriwijaya Air, Abdul Rahim mengaku, pasca kejadian itu manajemen Sriwijaya Air sejak hari ini hingga beberapa waktu kedepan memutuskan untuk tidak mengangkut durian dulu. "Hingga nantinya ada hasil evaluasi, yang diiringi dengan pembenahan Standar Operasional Pelaksanaan (SOP), terutama pengemasan komoditi durian," tegasnya.

Menurutnya, pengemasan durian yang kemarin sempat menuai protes penumpang, hingga terpaksa diturunkan dan menyebabkan penundaan penerbangan sebenarnya sudah mengikuti SOP yang telah ditetapkan dalam pengemasannya. "Entah kenapa aroma duriannya masih tercium dan mengganggu kenyamanan penumpang. Kita sudah sepekan ini mengangkut durian, tapi baru kemarin terjadi permasalahan," sesal pria yang kerap disapa Bo'im ini.

Pada kesempatan ini, Boim juga menyampaikan, adapun durian yang diangkut kemarin dalam pesawat SJ-091 rute Bengkulu-Jakarta seberat 2,025 ton, total barang di kargo secara keseluruhan 3 ton termasuk bantuan untuk Palu. "Dari total berat itu sebenarnya tidak menyalahi aturan dalam penerbangan, karena batas maksimal barang angkutan dalam kargo 4 ton. Tapi karena kemarin kenyamanan penumpang terganggu, akhirnya tetap kita turunkan. Karena dalam penerbangan ini, bukan hanya keselamatan dan keamanan saja, tetapi kenyamanan penumpang lebih utama," tutup Bo'im. (idn)

Tags :
Kategori :

Terkait