RBO, BENGKULU - Terhitung dalam sehari kemarin Sabtu (08/12) masyarakat Bengkulu merasa dua kali goncangan gempa. Sayangnya, gedung keselamatan yang ada saat ini tampak tak terawat. Diketahui Gedung shelter Tsunami yang berlokasi di Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, dalam perkerjaan pembangunan shelter tsunami berlantai 4 tersebut, menghabiskan dana APBN mencapai miliaran rupiah, dan bertujuan untuk menampung masyarakat bila terjadi gempa dan tsunami di daerah ini.
Selain bangunan shelter tidak terawat juga beberapa bagian dari bangunan sudah mengalami kerusakan, seperti pintu, lantai, kaca pintu pecah dan bangunan lainnya juga mengalami kerusakan berat. Demikian pula pada bangunan lantai terlihat berbagai jenis sampah berserakan. Selain sampah berserahkan juga sirene peringatan tsunami yang dipasang di sekitar gedung juga tidak berfungsi lagi karena rusak. Ketua RT 4 Kelurahan Teluk Sepang, Riswan Gunandi mengatakan, rusaknya beberapa bagian bangunan shelter tsunami tersebut, karena tidak dirawat dengan baik pemerintah. "Sebelumnya ada petugas yang menjaga bangunan shelter tsunami tersebut, tetapi tidak bertahan lama karena diduga gaji yang diterimanya kecil, sehingga berhenti dan penggantinya tidak ada sampai sekarang," ujarnya kemarin Minggu (09/12). Sedangkan sampah yang berserakan di gedung shelter tsunami tersebut, katanya akibat pengunjung yang datang ke tempat tersebut, membuang sampah sembarangan. "Jadi, sampah berserakan di dalam gedung yang mampu menampung pengungsi korban tsunami sebanyak 3.500 orang itu, tidak bisa dihindari. Saya sangat menyayangkan instansi yang bertanggung jawab memelihara gedung tidak melaksanakan tugasnya dengan baik," ujarnya. Riswan menambahkan, hingga saat ini masih banyak warga Kota Bengkulu mendatangi gedung shelter tsunami tersebut, untuk menyaksikan keindahan Kota Bengkulu dari lantai 4 bangunan tersebut. Selain itu, anak-anak muda juga banyak mendatangi gedung tersebut, sehingga wajar kalau saat ini sampah berserakan di dalam gedung berlantai 4 tersebut. Riswan berharap organisasi perangkat daerah (OPD) merawat gedung ini agar tidak semakin rusak ke depan. "Jadi, kita minta OPD yang bertanggungjawab terhadap gedung ini dapat merawatnya dengan baik. Kalau memang OPD bersangkutan tidak sanggup merawatnya sebaiknya serahkan saja pemeliharaannya ke kelurahan setempat," ujarnya. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Sumarno, belum dapat dikonfirmasi terkait bangunan tersebut. Seperti diketahui Provinsi Bengkulu, merupakan salah satu daerah di Tanah Air yang rawan dilanda gempa dan tsunami, karena daerah ini berada di daerah patahan gempa atau dikenal sesar Mentawai. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Bengkulu, melalui BPBD setempat, membangunan sejumlah shelter tsunami atau tempat warga berkumpul untuk menyelamatkan diri bila terjadi gempa dan tsunami melanda daerah ini. (Bro)Mubazir! Gedung Shelter Tsunami Tidak Terawat
Minggu 09-12-2018,20:17 WIB
Reporter : radar
Editor : radar
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 20-09-2024,00:04 WIB
Menjaga Diri dan Keluarga Dari Neraka
Kamis 19-09-2024,16:26 WIB
8 Tren Wisata Terbaru untuk Tahun 2024: Menyambut Era Baru Perjalanan
Kamis 19-09-2024,17:09 WIB
Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kesetaraan Gender di Provinsi Bengkulu
Jumat 20-09-2024,06:31 WIB
Rapat Paripurna Tetapkan 7 Fraksi DPRD Bengkulu Utara Periode 2025-2029
Kamis 19-09-2024,18:01 WIB
8 Tips Perjalanan Terbaik untuk 2024, Untuk Merencanakan Perjalanan Yang Lebih Baik
Terkini
Jumat 20-09-2024,13:12 WIB
Sarasehan Perekonomian Bengkulu: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bengkulu Tahun 2024
Jumat 20-09-2024,13:04 WIB
6 Tren Terbaru di Media Sosial untuk Tahun 2024, Ada Reels dan Tiktok, Apa yang Harus Dipelajari?
Jumat 20-09-2024,12:55 WIB
6 Cara Mendorong Masyarakat Mengurangi Konsumsi Plastik dan Beralih ke Alternatif Ramah Lingkungan
Jumat 20-09-2024,12:17 WIB
3.515 Peserta Seleksi CPNS Pemprov Bengkulu Lolos Adminitrasi, Siapkan Diri Tes CAT
Jumat 20-09-2024,10:31 WIB