RBO, BENGKULU – Unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas Bengkulu ke kantor DPRD Provinsi Bengkulu belum mendapatkan hasil maksimal. Soalnya, mahasiswa hanya menemui Plh Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu, Syaiful SH. Sedangkan anggota dewannya kosong. “Dari aspirasi yang ingin disampaikan tadi, saya sudah terima dan akan saya teruskan kepada pimpinan DPRD. Saat ini seluruh anggota dewan Provinsi Bengkulu sedang melaksanakan perjalanan dinas keluar daerah,” ungkap Plh Sekwan Provinsi Bengkulu Syaiful, Selasa (28/5).
Korlap aksi Ari Migara mengatakan, tujuan mereka melakukan aksi ingin menarasikan agar seluruh masyarakat terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan mudah terpecah belah hanya karena membela kepentingan sekelompok orang, “Dan kita tidak ingin proses demokrasi di negara kita ini berakhir dengan ricuh. Kami juga ingin menarasikan bahwa aparat jangan bertindak refresif terhadap masyarakat dalam upaya menyampaikan pendapat. Seperti bagaimana aksi tanggal 22 Mei, kita tidak melihat kepentingan siapapun, tapi kami melihat ada lima nyawa yang meninggal. Itu jadi tanggung jawab kita bersama,” katanya. Kemudian bagaimana ada 500an petugas KPPS yang sakit hingga meninggal dunia, itu harus dituntaskan oleh pemerintah. Pemerintah harus turun menjelaskan kenapa itu bisa terjadi, “Usut tuntas agar masyarakat tahu apa penyebab hilangnya nyawa 500 jiwa tersebut. Ini yang ingin kami sampaikan. Tadi kita sudah masuk ke gedung DPRD dan ternyata para wakil rakyat itu sedang melakukan kunjungan kerja perjalanan dinas keluar daerah. Tapi setidaknya kami sudah menitipkan apa yang ingin kami sampaikan,” pungkasnya. (idn)Mahasiswa Unjuk Rasa, Anggota Dewan Kosong
Selasa 28-05-2019,19:52 WIB
Editor : radar
Kategori :