Musda IX DPD REI Bengkulu Digelar
RBO, BENGKULU - Banyaknya perumahaan yang dikelola oleh pengembang perumahaan jadi korban bencana alam menjadi sorotan. Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah kemarin Senin (24/06) meminta agar pihak pengembang perumahaan memperhatikan kenyamanan bagi masyarakat. Hal ini disampaikan olehnya saat menghadiri Musda -IX Dewan Pengurus Daerah Realstat Indonesia Provinsi Bengkulu. "Selama ini saya lihat pertumbuhan sangat bagus, namun harus sinergi dengan perekonomian Bengkulu. Juga memperhatikan hak hak masyarakat seusai fungsi rumah agar betul betul nyaman, dengan sesuai tata ruang. Karena kalau sudah telanjur membangun maka terlalu banyak cost yang keluar," ujarnya. Ia meminta agar pembangunan perumahaan yang ada di Provinsi Bengkulu memperhatikan kondisi lingkungan yang ada. Selain perizinan, namun pembangunan perumahaan harus melihat kondisi tata ruang yang ada. "Kita tidak serta merta melakukan cut off begitu saja, yang dapat dilakukan pembenahan. Saya minta kejajaran Pemerintah Kota bukan hanya kinerja perizinan saja, tapi dilihat kondisi ruang saat ini kemudian drainase yang harus dibangun sehingga dapat konektif dengan lingkungan itu. Saya kira ini peran pengembang masih ada dalam kepentingan jangka panjang nantinya," lanjutnya. Dikatakan hal yang sama Ketua DPD REI Provinsi Bengkulu, Taman, SE, Pihaknya berkomitmen dalam membangun kualitas perumahaan yang ada saat ini. Ia juga mengimbau kepada masyarakat jika memiliki komplain yang tidak diinginkan. "Seluruh REI yang membangun rumah di Bengkulu harus melihat dampak dari pembangunan agar tidak ada masalah. Termasuk banjir serta longsor, kita meminta jajaran pemda untuk mengatur donasi tata ruangnya. Semua pengembang mempunyai tenaga ahli dibidang perumahan. Tergantung harus sesuai keahlian, memberikan konstruksi teknis agar tidak bermasalah. Jika memang ada rumah yang bermasalah silakan komplain, sebenarnya saat sebelum membeli sudah bisa memilih," ujarnya. Sementara itu, Sekjen DPP REI Paulus Totok Lusidang mengatakan, untuk permasalahan banjir ini dikarenakan pihak konsultan hanya copy paste dalam pekerjaan kontruksinya. "Kualitas kita tingkat nasional, pembangunan dengan besi sepuluh itu sudah menangani bencana. Kalau rawan banjir itu, jadi kita membangun sesuai aturan terkadang konsultan hanya copy paste seharusnya pengembang yang memperhatikan betul. Seperti harusnya melihat aliran airnya ini yang dapat menimbulkan banjir," tambahnya. Sementara itu, dalam kegiatan itu juga jajaran pengurus DPD REI Provinsi Bengkulu menggelar Musda IX yang berlangsung di Hotel Grage Horizon. Calon incumbent yakni Tama, SE yang saat ini masih duduk sebagai Ketua DPD REI Bengkulu dan Ketua Bidang Perundang Undangan yakni Muhammad Fiqri Tobari, SE dengan mendapatkan sebanyak 156 suara. "Saya sudah menyatakan sikap untuk mengikuti dalam pemilihan Musda ini. Memang dalam kompetensi ini sebenarnya hanya warna warni dalam organisasi saya banyak belajar dari beliau. Namun saya juga membawa misi dan visi dari dorongan pengurusan yang lain. Target kita, yang jelas menginginkan bagaimana asosiasi ini dapat solid, makin kuat dan sinergi dengan pemerintah," terangnya. Masih Fiqri, jika dirinya terpilih maka ia akan bersinergi dengan pemerintah berupaya meningkatkan hunian masyarakat. "Jika saya mendapatkan amanah dalam tiga tahun kedepan saya berupaya maksimal untuk bersinergi pada pemerintah daerah dalam hal banyak beberapa peraturan pemerintah pusat dengan sinergi antara REI ini dapat diterapkan," imbuhnya. (bro)Gub Rohidin Minta Pengembang Perhatikan Kenyamanan Konsumen, Versi REI, Pembangunan Perumahaan Sesuai Tata Rua
Senin 24-06-2019,22:10 WIB
Editor : radar
Kategori :