RBO, MUKOMUKO - Harga cabai, khususnya cabai rawit di Mukomuko diketahui mengalami kenaikan cukup signifikan. Dipasaran harga rawit nyaris seratus ribu atau Rp 80 ribu per kg. Harga pekan ini naik 100 persen dibandingkan pekan lalu.
Naiknya harga rawit diduga kuat dipengaruhi cuaca buruk belakangan ini, yang mengakibatkan hasil produksi petani rawit berkurang. Sehingga pasokan disejumlah pasar di Mukomuko juga berkurang. Hal ini dikemukakan pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Mukomuko. "Memang sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah cabe rawit," ungkap Sekretaris Disperindagkop-UKM Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP kemarin. "Secara teori ekonomi, kalau pasokan sedikit dan permintaan banyak, harga akan naik. Kita menduga cuaca buruk (curah hujan tinggi) belakangan ini membuat produksi petani berkurang dan barang yang beredar di pasar otomatis berkurang, maka harga akan naik," sambungnya. Ia berharap, harga kebutuhan pokok di Mukomuko cepat stabil. Nurdiana mengakui, sejumlah barang memang dipasok dari luar daerah. "Mudah-mudahan distribusi barang dari daerah asal sampai ke tangan masyarakat tidak ada halangan. Terhambatnya distribusi juga kerap menjadi penyebab naiknya harga barang," katanya. (sam)Curah Hujan Tinggi, Harga Rawit Melejit
Jumat 28-06-2019,20:27 WIB
Editor : radar
Kategori :