2.500 Alat Tangkap Baby Lobster Dimusnahkan

Selasa 23-07-2019,09:34 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO  >>>   BENGKULU  >>>   Jajaran Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu memusnahkan ratusan alat tangkap baby lobster Senin (22/7) kemarin. Kegiatan ini dihadiri jajaran Pemda Provinsi Bengkulu, Pemda Kota Bengkulu, Pemda Kaur, Polda Bengkulu, KSOP, Pelindo, jajaran OPD terkait serta Kantor Karantina Ikan Pusat RI. Disampaikan oleh Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) M Andri Wahyu Sudrajat ST, penangkapan ini merupakan operasi pengawasan jajarannya dalam bulan Februari hingga Mei lalu.

Dari kegiatan tersebut pihaknya berhasil menangkap sebanyak 2.500 alat tangkap baby lobster. Menurutnya, dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Permen-KP/2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan, Pasal 2 menyebutkan larangan penangkapan lobster, kepiting dan rajungan dalam kondisi bertelur. Untuk lobster, Pasal 3 ayat 1 huruf a memperbolehkan lobster dijual dengan ukuran panjang karapas di atas 8 cm. Menariknya lagi, hasil tersebut didapatkan dikawasan 4 titik daerah di Kabupaten Kaur. Ia pun menerangkan, di Provinsi Bengkulu aktifitas ini sudah berjalan hingga 2 tahun.

"Ini sudah berlangsung dua tahun. Ada empat daerah yang kita razia dengan hasil ini diantaranya Sekunyit, Muara Sambak, Wayhawang dan Merpas di Kabupaten Kaur. Kita khwatir kalau ini masih ada, maka lobster menjadi punah," terangnya.

Menurutnya, pelaku dalam perkara ini akan dikenakan sanksi 6 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar. Sementara itu Kepala Pusat Karantina Ikan Bengkulu, Ir Riza Prayitna mengatakan, tugas jajaran Dinas Kelautan Perikanan Daerah semakin berat dengan ditetapkan aturan ilegal terhadap penangkapan baby lobster.

Ia meminta agar jajarannya berkoordinasi dengan penegak hukum. Pasalnya, pelaku sangat rapi dalam bertindak. "Kita selama ini berhasil menangkap pelakunya saja. Namun tidak sampai dengan pengepul," terangnya.

Dari data bulan Juli ini, sebanyak 3 juta bibit lobster dengan uang sebesar Rp 481 miliar berhasil diselamatkan. "Biasanya di daerah Batam dan Jambi yang sangat sering berhasil kita tangkap. Karena jaringan pengiriman dua daerah ini langsung menuju internasional," imbuhnya. (Bro)

Tags :
Kategori :

Terkait