RBO >>> MEKKAH >>> General Manager Harian RADAR BENGKULU, Syah Bandar dari tanah suci Mekkah kemarin melaporkan, hingga kemarin 3 Jemaah Calon Haji (JCH) Bengkulu dirawat. Mereka adalah Jailani 70 tahun asal Lebong, Baniah 83 tahun dan Mansur Daud 89 tahun keduanya asal Rejang Lebong. Dua dirawat di Madinah dan satu lagi di Mekkah.
Ketua kloter 12 Bengkulu mengatakan, selain 3 orang dirawat ada sekitar 20 JCH perhari yang rawat jalan. Mereka berobat di Posko kesehatan lantai 10 Hotel Nasaem Almashaer pada dokter Ester.
Rata-rata mereka sakit flu, batuk, filek. Termasuk Ketua Regu 17 Hendri yang mengalami bengkak di betis atas. Tapi menurut dokter Ester itu hanya gangguan otot karena dipaksa bergerak. Pembengkakan itu terjadi usai tawaf Kamis malam.
Secara umum kondisi jemaah stabil dan bisa melakukan semua aktivitas ibadah haji. Namun jemaah diimbau banyak minum, makan obat teratur, minum oralit tiap hari. Saat ini cuaca masih panas dan suhu mencapai 42C.
" Berhubung cuaca di Mekah sangat panas disertai debu, diharapkan kepada ketua regu dan kepala rombongan untuk secara terus menerus mengingatkan kepada jamaahnya jika keluar hotel untuk memakai kaca mata, masker, topi, alas kaki, semprotan wajah dan minum -minum air zam-zam. Cari yang not cold. Bahaya mengancam mata dan tubuh anda. Semua mau sukses berhaji dan pulang sehat selamat kan?? Salam sehat ," pesan TimKesPDG12 Esther, Tamrin, Rofikah, Reno.
Jemaah Lakukan Ziarah
Sabtu Ahad, JCH Bengkulu ke Arafah, Musdalifah, Mina. Sabtu dan Ahad kemarin ratusan JCH Bengkulu diajak ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Mekkah. Tempat pertama yang dikunjungi adalah tempat penyembelihan hewan kurban dan pembayaran DAM.
Ribuan domba dan kambing serta biri-biri tersedia disana. Harga satu kambing atau domba sekitar 1,6 juta rupiah. Jika dibanding dengan Indonesia atau Bengkulu harga itu cukup murah. Sebab di Bengkulu kambing atau domba sebesar itu bisa Rp 3,5 juta per ekor.
Dombanya di Mekkah juga gemuk dan banyak daging. Rombongan dipimpin ustad Imam Hambali MA (Madura Asli) yang sudah lama tinggal di Mekkah. Menurut Hambali dan jemaah rombongan 5 yang berjumlah 33 orang nantinya akan disembelih disana. Selanjutnya daging akan dibagi-bagi ke warga miskin di Mekkah. Tiap JCH membayar dam 400 real atau 1,6 juta per JCH.
JCH Lihat Bukit Batu
Tempat selanjutnya JCH menuju Jabal Sur, yaitu tempat Rasullah bersembunyi saat dikejar kafir Kurais. Muhammad sembunyi di gua dan disana Dia diantar makanan oleh seorang wanita berhati mulia tiap harinya sebelum Rasul hijrah ke Madinah.
Rombongan melihat Bukit Batu yang kering tandus tanpa pohon. Terlihat pula ratusan jemaah haji dari berbagai negara naik ke puncak bukit yang tingginya sekitar 400 meter. Kini tak jauh dari kawasan ini sudah jadi bagian dari Kota Mekkah yang sudah maju dan penuh bangunan.
Tempat ke tiga yang dikunjungi adalah Padang Arafah. Ribuan tenda anti api telah berdiri disana. Kawasan ini juga sudah hijau dan bukan lagi daerah padang pasir yang tandus. Disana ada bukit Jabal Rahmah, tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa setelah berpisah selama 200 tahun saat dikeluarkan dari surga.
Ribuan jemaah berpakaian bebas juga tampak tumpah ruah di tempat ini. Mereka juga ada yg naik ke bukit yang tingginya tidak jauh beda dengan jabbal sur. Setelah puas keliling dan foto-foto, JCH melanjutkan perjalanan ke Musdalifah.
"Nanti saat wukuf tanggal 9 Zulhijah di Musdalifah jutaan jemaah akan mengambil batu untuk melontar jumarat. Di Musdalifah kami hanya ditunjukkan kerikil yang bakal diambil. Musdalifah juga sudah maju dan banyak bangunan yang sudah dibuat pemerintah Saudi Arabia," ujar Syah Bandar yang juga Pimred RADAR BENGKULU.
Dari Musdalifa, JCH diajak ke Mina yang jaraknya hanya sekitar 2 km. ‘’Oh ya, sebelah kiri ada pula monumen yang dibuat dari tonggak semen setinggi sekitar 4 meter di lereng bukit. Disanalah dulu Nabi Ibrahim menyembelih anaknya nabi Ismail. Lalu diganti dengan kibas oleh Allah. Dari mina JCH ke Jabal Nur, yaitu ada gua hira tempat Muhammad menerima wahyu dari Allah.’’(***)