Distribusi Solar Bersubsidi Harus Diawasi Bersama-sama

Kamis 08-08-2019,11:22 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Yurman Hamedi : Selama Ini Sudah 70 Persen Sopir Berhenti

RBO  >>>  BENGKULU  >>>   Adanya angin segar dari pihak BPH Migas yang memberikan tambahan jatah BBM subsidi jenis solar di Provinsi Bengkulu dari kuota sebelumnya hanya 84 ribu KL ditambah totalnya menjadi 112 Ribu KL, pihak Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengapresiasi langkah tersebut. Dengan adanya penambahan itu kata Ketua Dewan Pertimbangan Aptrindo, H. Yurman Hamedi S.Ip, para sopir truk yang selama ini sudah patah semangat menjadi bergairah kembali.

“Kita menyambut baik penambahan jatah BBM Solar Bersubsidi itu untuk Provinsi Bengkulu. Dengan penambahan ini, artinya antrean panjang kendaraan truk di SPBU tentu tidak akan terjadi lagi. Jika demikian, bisa dipastikan bahwa para sopir yang merupakan rakyat akan menjadi bergairah kembali bekerja. Selama ini, dengan langkanya solar subsidi di Bengkulu, itu sudah lebih dari 70 persen para sopir yang memutuskan berhenti narik. Dengan penambahan ini, harapan kita mereka bisa bergairah dan kembali menjalankan truk mereka,” ungkap H. Yurman Hamedi saat ditemui, Rabu (7/8).

Kendati demikian, Yurman menegaskan, hendaknya penambahan jatah solar bersubsidi untuk Provinsi Bengkulu tidak menjadi masalah kedepannya. Sebab, dengan adanya penambahan kuota oleh BPH migas, artinya persoalan antrean panjang di SPBU tidak akan terjadi lagi. Tapi jika faktanya dilapangan antrean masih terjadi, itu artinya memang dalam penyaluran BBM ini ke SPBU ada yang tidak beres.

“Selama ini, Bengkulu ini dianggap oleh para sopir dari daerah lain itu sebagai daerah yang rawan. Sebab itu, ketika sopir seperti dari Lampung mau masuk ke Bengkulu, mereka terpaksa menyiapkan solar dalam jerigen untuk kebutuhan BBM mereka selama melintas di Bengkulu. Sementara dari aturan hal itu tidak dibenarkan. Ini juga perlu jadi perhatian. Mungkin saja, kinerja dari pihak Pertamina sudah bagus, managemen pendistribusiannya sudah bagus. Tapi dilapangan faktanya mungkin ada oknum yang bermain dan menyebabkan antrean kembali panjang di SPBU. Sebab itu, hal ini perlu jadi pengawasan dari kita semua. Bengkulu ini topografinya beda dengan daerah lain. Kita harus ada payung hukum untuk memperbaiki situasi seperti ini. Jangan sampai persoalan BBM langka ini kembali membuat para sopir menjerit lagi,” tegas Yurman.

Sebab itu, lanjut Caleg terpilih untuk DPRD Provinsi Bengkulu dapil Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah ini mengajak dalam menyikapi adanya tambahan jatah BBM solar subsidi untuk Bengkulu hendaknya dapat dilaksanakan dan diawasi secara bersama-sama.

“Hendaknya penyalurannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta tepat sasaran. Dan dalam penyalurannya hendaknya kita awasi bersama. Seluruh pihak terkait lakukan pengawasan sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” pungkas Yurman. (idn)

Tags :
Kategori :

Terkait