RBO >>> BENTENG >>> Para petani sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) kembali mengeluh, lantaran harga komoditi Tandan Buah Segar (TBS) kembali merosot turun menjadi Rp 800-950 per kilogramnya. "Sebelumnya, harga TBS masih Rp 1.000 per kilogramnya, tapi saat ini menurun. Oleh sebab itu, banyak petani sawit yang mengeluh, lantaran biaya perawatan sawit tidak murah," beber Indra, salah seorang warga Kecamatan Talang Empat. Dengan biaya perawatan sawit yang rutin, lanjutnya, petani pun harus membeli pupuk yang harganya bertambah tinggi. Apalagi dengan harga sawit turun seperti ini, tentunya membuat petani kesulitan untuk merawat kebun serta dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia berharap, pemerintah melalui dinas terkait bisa mengatasi dan memberi solusi terkait keluhan warga. Apalagi saat ini penghasilan mereka pun otomatis menurun drastic lantaran tidak cukupnya biaya perawatan kebun. Seperti biaya pupuk untuk perawatan rutin, agar hasil TBS selalu bagus dan berkualitas. "Kami sangat berharap adanya pengawasan harga jual komoditi seperti TBS ini oleh pemerintah, agar para toke (pengumpul) dan PT, pengelolaan buah sawit tidak mempermainkan harga seenaknya. Karena perilaku itu tentu sangat merugikan petani. Ditambah lagi kami harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti membeli sembako yang kian hari kian naik dan biaya sekolah anak. Usahakan harga jual TBS nya bisa kembali normal," tutupnya. (ags)
Harga TBS Turun, Petani Bengkulu Tengah Rugi
Sabtu 10-08-2019,18:14 WIB
Editor : radar
Kategori :