RBO, BENGKULU - Memperingati hari santri nasional 22 Oktober 2019, dengan mengambil "Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia." dilaksanakan di halaman kampus IAIN Bengkulu.
Pelaksanaan HUT hari santri ini dilaksanakan dengan upacara dengan menggunakan sarung, baju kemeja putih dan berpeci hitam bagi laki-laki peserta, petugas, pembina upacara. Sedangkan untuk perempuan menyesuaikan. "Ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 47 Tahun 2019 tentang pelaksanaan upacara peringatan Hari Santri," ujar Kasubag Humas IAIN Bengkulu, Sri Ihsan, M.Pd.I. Sementara itu, Rektor IAIN Bengkulu, Prof. Dr. H Sirajuddin mengatakan penggunaan sarung adalah bentuk agama mentransformasi budaya. "Budaya pakai sarung adalah bagian dari apa yang kita lakukan sekarang, atribut kain sarung yang ini merupakan kearifan lokal sejak dulu. Ini tadinya bukan bagian dari ajaran agama tapi karena ada transformasi agama mentransformasi budaya sehingga sarung berfungsi untuk menutup aurat," kata dia. Sehingga sarung menjadi pendorong sahnya salat karena menutup aurat. Oleh karena itu harus kita lihat yang mana agama mentransformasikan budaya yang mana agama bertentangan dengan budaya. "Jadi tidak semua kearifan lokal budaya itu bertentangan dengan agama," kata rektor. (ae2)Prof. Dr. H Sirajuddin: Sarung adalah Bentuk Transformasi Budaya
Selasa 22-10-2019,11:52 WIB
Editor : radar
Kategori :