Wabup Kepahiang Suport Wirausaha Batik Diwo

Jumat 03-01-2020,22:12 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO  >>>   KEPAHIANG  >>>   Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) AZ Zahra Kepahiang, bersama dengan Kementerian Pendidikan Satuan Satuan Kerja Direktorat Pembinaan Kursus, dan Pelatihan Ditjen PAUD dan Dikmas mensosialisasikan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Batik Diwo di Kabupaten Kepahiang. Kegiatan tersebut mendapat suport dari pemerintah daerah. Sebab, Batik Diwo ini bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

      Dalam pembukaan sosialisasi program PKW Batik Diwo tersebut, Wakil Bupati Kepahiang, Netti Herawati, S.Sos mengatakan, program ini membuka peluang bagi kaum perempuan untuk bisa membatik, dan memasarkan batik diwo khas Kabupaten Kepahiang. "Dengan adanya wirausaha ini, ibu-ibu khususnya bisa mengikuti pelatihan-pelatihan. Sehingga dikemudian nantinya bisa berwirausaha dengan membantik, dan bisa menjual Batik Dewo ke luar daerah," ungkap Netti saat diwawancarai melalui telepon seluler Rabu,(1/1).

      Menurutnya, dengan adanya kegiatan program pemberdayaan perempuan seperti ini, kaum perempuan  bisa meningkatkan penghasilan dalam bekeluarga. Terlepas dari mengurus rumah tangga dan mendidik anak, ibu-ibu juga memiliki penghasilan. "Kita dari pemerintah daerah harus mensuport. Karena melalui wirausaha ibu-ibu kreatif seperti ini, Batik Diwo khas Kabupaten Kepahiang bisa populer dan terkenal di daerah-daerah lainnya. Tahun depan ada kegiatan pemerintah daerah yang dipusatkan di kawasan wisata Kepahiang Mountain Valley. Dalam kegiatan tersebut kesempatan bagi ibu-ibu pengrajin batik diwo ini memasarkannya," bebernya.

      Ia berharap, dengan adanya program kewirausahaan Batik Diwo ini, juga bisa menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Seperti yang diketahui, ditahun 2019 lalu Kabupaten Kepahiang merupakan nomor dua tertinggi kekerasan perempuan dan anak se Provinsi Bengkulu. "Kaum ibu-ibu sangat antusias mengikuti kegiatan kewirausahaan batik diwo ini. Kita harap, dengan adanya kepedulian seperti ini, juga bisa meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Kepahiang," tegasnya.

      Selain dari itu, Wakil Bupati  Kepahiang, Netti Herawati juga berharap kelompok ibu-ibu yang tergabung dalam kewirausahaan batik diwo ini bisa bergabung dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Sehingga pengrajin batik diwo ini bisa berkembang. "Intinya kita dari pemerintah daerah sangat mensuport kegiatan kewirausahaan untuk memberdayakan kaum perempuan ini. Kewirausahaan batik diwo ini salah satu solusi untuk meningkatkan ekonomi keluarga," demikian.(ide)

Tags :
Kategori :

Terkait