Dewan Minta Gubernur Instruksikan Walikota Terapkan Karantina Parsial

Rabu 01-04-2020,09:32 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO  >>>   BENGKULU   >>>   Dengan adanya satu kasus warga yang berasal dari luar daerah Bengkulu yang meninggal dunia dan positif Covid-19 di Kota Bengkulu dan ini baru yang pertama, anggota dewan Provinsi Bengkulu yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edwar Samsi S.IP, MM meminta Gubernur Bengkulu untuk menginstruksikan Walikota menerapkan karantina parsial.

“Dengan adanya satu kasus positif Covid-19 ini, kita minta Gubernur menginstruksikan Walikota melakukan karantina parsial seperti yang dilakukan di salah satu kabupaten di Jawa Barat,” ungkap Edwar Samsi, Selasa (31/3). Karantina parsial ini, lanjut Edwar, bentuknya melakukan lokalisir suatu wilayah dimana tingkat paling tingginya itu kecamatan kewenangannya. “Ini kan jelas kasus pertama Covid-19 diseputar Mesjid AT-Taqwa Kota Bengkulu. Nah, jadi perlu dilakukan karantina parsial di wilayah sekitar mesjid itu, bersama RT, RW bila perlu tingkat kelurahan, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Kalau yang diusulkan untuk Lock Down itu menurut saya terlalu berlebihan. Sekarang Walikota buktikan mampu gak dia melakukan karantina parsial tersebut? Kalau di Jawa Barat itu memang mereka lakukan di tingkat kelurahan,” tegas Edwar.

Dan dengan adanya kasus pertama positif Covid-19 yang seperti diumumkan oleh Gubernur Dr H. Rohidin Mersyah bahwa almarhum merupakan anggota kelompok jemaah yang tersebar di beberapa mesjid di Bengkulu. Edwar menilai karantina parsial sangat penting untuk diterapkan.

“Maka dari itu, bukan hanya untuk Kota Bengkulu. Kalaupun memang ada dugaan kontak sentuhan antara sesama jemaah yang tersebar di beberapa mesjid lainnya, kita minta dilokalisir diseputar itu. Bisa satu kelurahan atau desa yang dilokalisir seperti di Sukabumi dan Tasik Malaya,” tambahnya.

Selain itu, untuk masyarakat Bengkulu, meskipun sekarang Bengkulu sudah masuk zona merah Covid-19 yang artinya berubah status dari siaga menjadi darurat, masyarakat tidak perlu panik dan khawatir.

“Tidak usah terlalu panik. Tidak perlu khawatir. Virus ini tidak mematikan. Cuma kalau sering diberitakan di media, sehingga timbul ketakutan. Contohnya banyak beberapa kasus yang kuat imunnya sembuh. Yang terpenting perkuat imun daya tahan tubuh. Terapkan pola hidup sehat, itu kuncinya,” pungkas Edwar. (idn)

Tags :
Kategori :

Terkait