Sefty Minta Perempuan Bengkulu Tidak Lupakan Yang Maha Kuasa

RBO   >>>   BENGKULU    >>>    Hari Kartini yang biasanya selain mengenang Raden Ajeng Kartini, juga sebagai refleksi sekaligus melihat kedudukan kaum perempuan di tengah keluarga, komunitas dan masyarakat. Tetapi ditengah wabah pandemi corona virus disease (Covid 19) ini, ada baiknya momen peringatan Hari Kartini yang jatuh pada Selasa, (21/4) untuk melihat dampaknya. Tidak saja terhadap kalangan perempuan, melainkan juga masyarakat umum.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah S.Sos, M.AP menyatakan, dengan musibah bencana bukan dari alam ini, tepatnya berupa wabah virus corona, agar kaum perempuan tidak melupakan Yang Maha Kuasa, dan dituntut juga untuk beramal sosial. Mengingat dalam satu bulan terakhir ini, diketahui sudah banyak yang terdampak dari Covid 19 ini.

Belum lagi seperti daerah tetangga Bengkulu saja, seperti, Lubuk Linggau, disebutkan kondisinya sudah mengkhawatirkan.

“Saya membaca berita, ada peristiwa di Serang Banten, dampak dari Covid 19 ini ada satu keluarga selama dua hari belum makan, dan hanya meminum air dari galon. Sehingga dikabarkan sang ibu meninggal. Dengan kejadian itu kita prihatin. Karena, tidak menutup kemungkinan kondisi yang sama, masih ada menimpa kaum perempuan. Makanya momen Hari Kartini ini, kita semua untuk beramal sosial kepada sesama. Diantaranya tetangga terdekat dulu baru lainnya,” ungkap Sefty pada Selasa, (21/4).

Selain itu dijelaskan politisi perempuan PKS ini, RA. Kartini diketahui adalah seorang perempuan insipirasi bagi perempuan Indonesia umumnya dan Bengkulu khususnya. Terutama bagaimana semangat belajar untuk pengembangan diri sebagai seorang perempuan, istri dan ibu bagi anak-anaknya, maupun di bidang agama.

Lebih lanjut Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi ini juga menambahkan, dengan baiknya kaum muslimin dan muslimat dalam bulan Ramadan 1441 Hijriah nanti melaksanakan ibadah-ibadah, mudah-mudahan saja wabah pandemi Covid 19 ini segera berlalu dan menjauh dari masyarakat serta wilayah tanah air hingga dunia.(idn)