RBO, MUKOMUKO - Bupati Mukomuko, H. Choirul Huda, SH mengatakan, pandemi Covid-19 memang telah berdampak pada perekonomian Mukomuko. Namun masih patut disyukuri, dampaknya tidak terlalu besar. Ini semua berkat, sektor perkebunan sawit yang merupakan penopang perekonomian terbesar masyarakat daerah ini masih berjalan normal.
"Pandemi Covid-19 memang sedikit mengganggu perekonomian Mukomuko. Tapi tidak terlalu besar. Ini karena aktivitas perkebunan sawit masih berjalan lancar. Apalagi saat ini, harga sawit masih cukup tinggi," kata Bupati dalam pemaparannya saat rapat Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Pandemi Covid-19. Pandemi ini sangat terasa pada aktivitas perekonomian sektor perdagangan, khususnya usaha kecil menengah (UKM), kepariwisataan, dan usaha angkutan atau travel. "Kalau perekonomian secara keseluruhan di Kabupaten Mukomuko, belum terlalu berdampak secara signifikan," tegas Bupati. Sayangnya, beberapa pekan terakhir, harga tandan buah segar (TBS) atau buah sawit terus merosot. Bahkan harga pekan ini, berada pada level terendah selama 2020 atau empat bulan terakhir. Pihak Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, tidak menampik hal tersebut. Kasi Perizinan dan Kemitraan Bidang Perkebunan Distan Mukomuko, Sudiyanto mengatakan, sejak Minggu (26/4) kemarin, harga sawit terendah di pabrik CPO Rp 1.280 per kilogram. Sementara harga tertinggi masih ada di angka Rp 1.400 per kilogram dengan konsekuensi, pemotongan sortasi agak tinggi. "Dari pertengahan April, terjadi empat kali penurunan harga sawit. Dan pekan ini, yang paling rendah dalam empat bulan selama 2020 ini," ujarnya. Dalam kondisi ini, kata Sudiyanto, pihaknya tidak dapat berbuat banyak. Harga sawit ini sangat berpengaruh dengan harga CPO dunia. Ia juga belum tahu apakah harga sawit ini pengaruh dari pandemi Covid-19 atau bukan. "Yang jelas, sepengetahuan saya, selama virus Corona ini, perkebunan sawit terus jalan. Pabrik CPO terus membeli sawit masyarakat. Untuk harga, kadang naik kadang turun. Kalaupun turun gak pernah anjlok terjun bebas gitu tidak pernah," pungkasnya. Sekadar mengulas, pada saat harga sawit rendah di bawah Rp 1.000 per kilogram, dampak yang terjadi adalah menurunnya daya beli masyarakat, dan banyak tunggakan angsuran kredit baik di bank maupun di leasing atau jasa keuangan lainnya. Berdasarkan rilis Distan berikut harga sawit di Kabupaten Mukomuko pekan in. PT. SAPTA Rp 1.330 per kilogram, PT. KSM Rp 1.290, PT. MMIL Rp 1.290, PT. SSS Rp 1.280, PT. SAP Rp 1.270, PT. KAS Rp 1.290, PT. DDP Rp 1.350, PT. USM Rp 1.400, PT. BMK Rp 1.360, PT. GSS Rp 1.360. (sam)Sawit Topang Perekonomian Daerah
Selasa 28-04-2020,19:59 WIB
Reporter : radar
Editor : radar
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 22-09-2024,10:47 WIB
10 Manfaat Jamur, Sumber Nutrisi yang Kaya Khasiat bagi Kesehatan
Minggu 22-09-2024,11:00 WIB
5 Fakta Unik Satwa Endemik di Negara Australia yang Seru Untuk Dipelajari
Minggu 22-09-2024,10:24 WIB
7 Cara Wisatawan Berkontribusi dalam Pelestarian Lingkungan
Minggu 22-09-2024,15:04 WIB
Teknologi dalam Dunia Pendidikan: Bagaimana Virtual Reality Membantu Pembelajaran Jarak Jauh
Minggu 22-09-2024,14:57 WIB
4 Tantangan dan Solusi untuk Menjamin Hak Belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Terkini
Minggu 22-09-2024,19:39 WIB
Jelang Pilgub Bengkulu 2024, Mulai Muncul Persoalan Catut-Mencatut Nama dan Pemalsuan Tanda Tangan
Minggu 22-09-2024,19:30 WIB
Inovasi Pendidikan dari Provinsi Bengkulu Menghadapi Era Society 5.0
Minggu 22-09-2024,19:16 WIB
Tim Hukum Paslon Gubernur Bengkulu Rohidin-Meriani Melapor ke Bawaslu Kasus Tanda Tangan Palsu dan Catut Nama
Minggu 22-09-2024,19:08 WIB
Pemuda Muhammadiyah Minta Gubernur Usulkan M. Rizon Menjadi Calon Pjs Bupati Mukomuko
Minggu 22-09-2024,16:26 WIB