RBO, BENGKULU - Membeludak! Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu terus bertambah. Kini sudah mencapai angka 37 kasus. Untuk kasus positif terbaru sebanyak 23 kasus, dari 23 kasus tersebut, didominasi berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 17 kasus, dan dari kasus tersebut, juga rata-rata terpapar Covid-19 tenaga kesehatan yang menangani pasien positif sebelumnya.
"Kasus konfirmasi positif terbaru, berikut rinciannya, Kota Bengkulu 15 orang (4 dokter, 11 tenaga medis), Bengkulu Utara 3 orang (tenaga medis dan kesehatan), Seluma 2 orang (pensiunan dan honorer), Kepahiang 1 orang (perawat), Bengkulu Tengah 1 orang dan Mukomuko 1 orang (warga Ipuh)," ujar Jubir Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jaduliwan, SE, MM dalam konfrensi pressnya. Dijelaskannya lebih lanjut, untuk data kasus pasien positif terbaru, kasus 15 positif Covid-19, jenis kelamin perempuan, usia 28 tahun, asal Bengkulu Utara, tidak ada keluhan, status OTG, kasus 15 ini merupakan tenaga kesehatan, sudah dilakukan karantina di wisma atlet Bengkulu Utara, Kasus 16, jenis kelamin perempuan, usia 30 tahun, asal Bengkulu Utara, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, sudah dilakukan karantina di wisma atlet Bengkulu Utara. Kasus 17, jenis kelamin laki-laki, usia 32 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, merupakan tenaga kesehatan, saat ini dilakukan isolasi mandiri. Kasus 18, jenis kelamin laki-laki, usia 27 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, juga tenaga kesehatan, sedang dirawat di RSHD Kota Bengkulu. Kasus 19, jenis kelamin laki-laki, usia 36 tahun, asal Kepahiang, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, dilakukan karantina di RS Kepahiang. "Kasus 20, jenis kelamin laki-laki, usia 50 tahun, asal Bengkulu Tengah, gejala klinis yang dialami, demam, muntah, kembung, riwayat penyakit hipertensi, masih dirawat di RSHD Kota Bengkulu, kasus 21, laki-laki, umur 40 tahun, asal kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, sedang dilakukan isolasi mandiri dan persiapan akan dirawat ke RSUD M.Yunus Bengkulu. Kasus 22, perempuan, umur 42 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, saat ini isolasi mandiri dan persiapan juga dirawat ke RSUD M.Yunus. Kasus 23, laki-laki, usia 38 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, riwayat kontak dengan konfirmasi kasus 12, sedang dilakukan isolasi mandiri. Kasus 24, laki-laki, usia 62 tahun, asal Kota Bengkulu, tenaga kesehatan, tidak ada keluahan OTG, kontak saat memeriksa konfirmasi psoitif Covid-19, saat ini dilakukan isolasi mandiri. Kasus 25, perempuan, usia 46 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada gelaja OTG, tenaga kesehatan, dilakukan isolasi mandiri," jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, Jaduliwan, kasus 26, laki-laki, umur 54 tahun, asal Mukomuko, gelaja klinis perut membesar, saat ini dirawat di RSHD Kota Bengkulu, kasus 27, perempuan, usia 25 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, riwayat kontak saat pembangilan swab kasus konfirmasi Covid-19, dilakukan isolasi mandiri. Kasus 28, perempuan, usia 45 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, riwayat kontak saat pengambilan swab kasus konfirmasi Covid-19, dilakukan isolasi mandiri, kasus 29, laki-laki, umur 1 tahun, asal Kota Bengkulu, gelaja klinis demam, batuk, dan pilek, riwayat perjalanan ke Jambi, kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP), dilakukan isolasi mandiri. Kasus 30, perempuan, umur 52 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, riwayat kontak saat pemeriksaan pasien konfirmasi 12, dilakukan isolasi mandiri. "Kasus 31, laki-laki, usia 31 tahun, gelaja klinis sakit tenggorokan dan filek, tenaga kesehatan, riwayat kontak dengan kasus konfirmasi 12, dilakukan isolasi mandiri. Kasus 32, laki-laki, usia 57 tahun, asal Seluma, gejala klinis batuk, demam, lemas dan sesak nafas, kriteria ODP, riwayat perjalanan dari Magetan Jawa Timur, dilakukan isolasi mandiri, kasus 33, perempuan, usia 39 tahun, asal Kota Bengkulu, keluhan tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, riwayat kontak saat pemeriksaan pasien konfirmasi Covid-19, dilakukan isolasi mandiri. Kasus 34, perempuan, umur 35 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, tenaga kesehatan, riwayat kontak saat pemeriksaan swab pasien konfirmasi 12, dilakukan isolasi mandiri. Kasus 35, laki-laki, usia 51 tahun, asal Kota Bengkulu, tidak ada keluhan OTG, riwayat kontak saat pemeriksaan pasien konfirmasi 12, dilakukan isolasi mandiri, kasus 36, laki-laki, umur 58 tahun, asal Kota Bengkulu, gelaja klinis batuk, riwayat kontak dengan pasien konfirmasi 12, kasus 37, laki-laki, usia 30 tahun, asal Seluma, gelaja klinis batuk, kriteria ODP, tenaga kesehatan, dilakukan isolasi mandiri," terangnya. Dijelaskan lebih lanjut, Kadis Dinkes Provinis, Herwan Antoni, terkait konfirmasi positif Covid-19, ada 4 kabupaten langsung terpapar kasus positif Covid-19, sebelumnya wilayah tersebut masih berstatus zona hijau. Berikut rinciannya, terdiri dari tenaga kesehatan, pasien dalam perawatan, sebanyak 23 kasus baru, status OTG 17 kasus, PDP 1 kasus, OPD 5 kasus. "Artinya kalau dilihat kasus konfirmasi ini, sebagian besar didominasi OTG. Untuk tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif seperti dokter, perawat yang menangani pasien positif. Jika dirincinkan per Kabupaten, dari Bengkulu Utara ada 3 kasus yang merupakan tenaga kesehatan, salah satunya dokter. Untuk Kepahiang, tenaga kesehatan yang melakukan perawatan kasus konfirmasi pernah dirawat di Kepahiang. Kemudian, Bengkulu Tengah, kasus di masyarakat yang dirawat RSHD Kota Bengkulu, sedangkan untuk Seluma salah satu, karyawan dari BPOM dan masyarakat yang punya riwayat berpergian ke Jawa Timur, dari rapid testnya reaktif. Untuk Mukomuko, pasien yang dirawat di RSHD Kota, terakhir di Kota Bengkulu, merupakan tenaga kesehatan yang dirawat di Kota Bengkulu, termasuk 3 dokter, perawat dan analis, semua tenaga ini yang menangani pasien konfirmasi di RSUD M.Yunus," ungkapnya. Jika dilihat dari 17 kasus positif berstatus OTG, masyarakat Provinsi Bengkulu punya imunitas daya tahan tubuh yang tinggi. Sebelum pengiriman sampel swab, pihaknya sudah melakukan upaya kontak tracing terhadap orang-orang yang sudah diambil swab tersebut. Setelah itu, kembali melakukan kontak tracing lebih dalam terhadap setiap kasus positif, baik di tempat kerja, rumah, lingkungan dan riwayat perjalanan juga ditelusuri. "Tentunya ini semua harus dilakukan untuk diindetifikasi kasus perkasus, kemudian akan dilihat bagaimana untuk melakukan screaning terhadap kontak kasus ini, tentunya tidak semua orang yang pernah kontak dengan kasus terkonfirmasi dikatakan menjadi kontak erat. Kontak erat yang dimaksud, pertama, dari segi jarak dan durasi minimal 15 menit, kontak erat (kedekatan) kurang dari 1 meter. Apalagi, tidak menggunakan masker, nah itu yang akan dilakukan penelusuran, bagi yang kontak erat dilakukan pengambilan swab, bagi kasus di Kabupaten/Kota, segera lakukan kontak tracing, pastinya secara masif dan semua wajib ditelusuri," tutupnya. (ach)Kenali Proses Penyebaran Covid-19 di Prov Bengkulu, 23 Kasus Baru Covid-19, Didominasi Status OTG
Minggu 10-05-2020,21:23 WIB
Editor : radar
Kategori :