Minim, Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Provinsi Bengkulu

Minggu 17-05-2020,20:44 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Dari 56 Kasus, Baru 1 Pasien yang Sembuh

RBO, BENGKULU - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, mengatakan, untuk tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19, memang menjadi perhatian khusus bersama. Sebab, dari 56 kasus terkonfirmasi, baru 1 pasien yang sembuh, 2 diantaranya sudah meninggal dunia. Sisanya masih dalam proses penyembuhan.

"Dari kasus pertama ada empat kasus, dari kasus pertama ini, baru satu kasus yang sembuh. Setelah itu, kasus positif bertambah menjadi delapan, setelah dievaluasi dari empat tambahan tersebut, belum ada satupun dinyatakan sembuh. Kemudian, ketika ada tambahan 12 kasus, enam kasus ternyata belum ada yang sembuh juga," ujar Herwan Antoni pada radarbengkuluonline.com, kemarin.

Namun, pihaknya optimis untuk kasus 12 bisa dinyatakan sembuh, jika pengambilan swab kedua hasilnya negatif. Sedangkan untuk kasus yang lain, seperti tambahan 23 kasus, baru pengambilan swab pertama, sembari menunggu evaluasi pertama. "Untuk kasus yang lain, belum masuk waktunya pengambilan swab karena belum 14 hari. Kendala yang kami alami, kalau dilihat terhadap kasus-kasus yang ada ini, memang ada sebagian kasus dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19, dan diisolasi mandiri di rumah, atau di tempat khusus yang disediakan oleh pemerintah terkait. Bagi yang di rumah sakit, dari segi pemantauan, pengobatan akan lebih terpantau, sebab, minum obat, makanan, minuman, istirahatnya lebih terjadwal. Tim kesehatan juga memantau lebih intens jika dirawat di rumah sakit," terangnya.

Sedangkan untuk yang diisolasi mandiri, menurutnya, terkadang tidak terpantau secara terus menerus. Sebab, kebanyakan kasus positif didominasi Orang Tanpa Gejala (OTG), yang tidak memiliki gejala klinis, sehat-sehat saja, penampilan fisik tidak ada persoalan, seharusnya dari segi penyembuhan lebih cepat, apalagi, tidak ada riwayat penyakit penyerta lainnya.

"Untuk kasus positif di Provinsi Bengkulu, dari segi umur cukup relatif muda. Maka dari itu, kenapa kebanyakan kasus diisolasi mandiri di rumah, karena lebih mudah untuk penyembuhannya. Kalau dilihat dari gejala klinis, umur, penyekit penyerta tidak ada, tinggal lagi, mereka ini bisa mengatur pola hidup sehat dengan baik. Seperti minum obat, dosisnya harus tepat, mengkonsumsi banyak vitamin, kemudian menjaga imunitas (daya tahan tubuh). Imunitas inilah sangat menentukan cepat atau tidak penyembuhan tersebut," tutupnya. (ach)

Tags :
Kategori :

Terkait