RBO, BENGKULU - Puluhan warung milik para pedagang disepanjang Pantai Jakat Kota Bengkulu diterjang gelombang pasang. Akibatnya, pedagang mengaku pasrah, dan memilih tidak berjualan saking tingginya gelombang. Selain pedagang, para nelayan juga tidak berani melaut.
Beginilah kondisi warung sepanjang Pantai Jakat, Kota Bengkulu, diterjang gelombang air laut yang tinggi. Melihat kondisi ini, para pedagang hanya mengaku pasrah, dan hanya mampu menyaksikan warung mereka diterjang gelombang. Diketahui, gelombang pasang ini terjadi sejak pukul 06.30 WIB. Namun, belum merusak warung para pedagang, namun bila gelombang ini terus tinggi dan semakin besar dan mulai menerjang warung-warung milik para pedagang dikawasan tersebut, para pedagang mengaku khawatir akan mengalami kerusakan. Joni, salah seorang pedagang mengatakan, beruntung dirinya belum berjualan saat gelombang tinggi. Kalau tidak, dirinya bisa celaka. Namun dia belum berani berjualan hingga kondisi kembali normal. Joni mengaku, saat ini hanya bisa pasrah akibat bencana alam ini. "Saat ini belum jualan dulu sampai badai berenti," ungkap Joni, Kamis (28/5). Hal senada juga dirasakan nelayan Pantai Jakat lainnya yang terpaksa menunda kelaut karena gelombang yang cukup tinggi. Nelayan khawatir bila nekat melaut akan menenggelamkan perahu mereka. "Belum melaut dulu. Karena gelombang tinggi. Memang biasa tiap satu tahun sekali ada gelombang besar seperti ini," kata Lia (52) saat ditemui dilokasi Pantai Jakat kemarin. Bahkan akibat badai ini, sebuah perahu nelayan terombang ambing ditengah laut, karena tingginya gelombang. Beruntung perahu nelayan ini bisa selamat sampai kedaratan. Para nelayan juga mengaku tidak akan melaut hingga gelombang kembali tenang. "Kami belum akan berangkat melaut kalau kondisi gelombang dan ombak seperti sekarang," kata Ujang, salah seorang nelayan Pantai Berkas yang urung melaut. Sebelumnya dari Kepala BMKG Provinsi Bengkulu, Klaus Johannes Apoh Damanik, ST, MP, memprediksi prakiraan musim cuaca hingga akhir bulan Mei 2020 ini Bengkulu dan sekitarnya masih musim peralihan. Dimana, cuacanya tidak menentu. Ditambah lagi memang gelombang cukup tinggi. Pada dasarian kedua bulan Juni, kalau bahasa iklimnya baru Bengkulu dan sekitarnya akan masuk musim panas. “Satu dasarian itu kan sepuluh hari. Didasarian dua, baru kita masuk musim kemarau. Kita juga mengupdate prakiraan cuaca itu per 10 hari. Dan kita juga mengimbau waspada gelombang laut tinggi serta angin kencang di sepanjang pesisir Barat Bengkulu. Tinggi gelombang perairan Bengkulu 1.0 sampai 4.0 M. Tinggi gelombang perairan Enggano 1.0 – 5.0 Meter,” pungkas Klaus Damanik. (idn)Ombak Terjang Warung, Gelombang Tinggi Nelayan Urung Melaut
Jumat 29-05-2020,20:06 WIB
Reporter : radar
Editor : radar
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 22-09-2024,11:00 WIB
5 Fakta Unik Satwa Endemik di Negara Australia yang Seru Untuk Dipelajari
Minggu 22-09-2024,10:47 WIB
10 Manfaat Jamur, Sumber Nutrisi yang Kaya Khasiat bagi Kesehatan
Minggu 22-09-2024,10:24 WIB
7 Cara Wisatawan Berkontribusi dalam Pelestarian Lingkungan
Minggu 22-09-2024,15:04 WIB
Teknologi dalam Dunia Pendidikan: Bagaimana Virtual Reality Membantu Pembelajaran Jarak Jauh
Minggu 22-09-2024,14:57 WIB
4 Tantangan dan Solusi untuk Menjamin Hak Belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Terkini
Senin 23-09-2024,02:00 WIB
Data Terbaru, Ini Indeks Kepuasan Jamaah Haji Bengkulu Selatan Tahun 2024
Senin 23-09-2024,01:00 WIB
Gubernur Rohidin Letakkan Batu Pertama Pembangunan SMAN 12 Kaur di Desa Bukit Indah
Senin 23-09-2024,00:05 WIB
Kantin MIN 2 Bengkulu Tengah Didatangi Tim Satgas Halal Provinsi Bengkulu
Minggu 22-09-2024,23:34 WIB
Begini Cara Paslon Walikota Bengkulu Dedy-Agi Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan dan UMKM Kota Bengkulu
Minggu 22-09-2024,19:39 WIB