Terdepan, Serangai Lakukan Titik Nol Tahap II

RBO, ARGA MAKMUR - Lagi - lagi Sadei Serangai terdepan di Kecamatan Batik Nau, Bengkulu Utara. Data yang berhasil dihimpun, Desa Serangai merupakan salah satu desa dari 15 desa yang ada di Kecamatan Batik Nau yang selalu terdepan dalam hal membangun. Hal tersebut terbukti dengan setiap tahunnya selalu terdepan dalam pencairan Dana Desa (DD).

Ditengah pandemi Covid-19 saat ini yang mana setiap desa diwajibkan menganggarkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang harus memangkas beberapa anggaran pembangunan.

Setelah menyukseskan pembangunan tahap pertama yang telah disertifikasi dan disusun dokumen administrasinya sesuai dengan volume, RAB dan aturan yang ada dan juga telah menyalurkan BLT DD, selanjutnya Pemdes Serangai melakukan penentuan titik nol tahap dua. Yakni, pembangunan 4 titik sumur bor dan siring pemukiman sepanjang 170 M satu titik.

Pelaksanaan titik nol tahap II Sadei Serangai tersebut, dihadiri Kades Sahat Simanungkalit, Camat Batik Nau, Sabani, SH, Kasi PMD Maryono, perangkat desa, pendamping desa, Babinsa dan Bhabin Kamtibmas.

Saat dikonfirmasi radarbengkuluonline.com, Kades Serangai, Sahat Simanungkalit mengatakan, pembangunan tahap kedua ini terealisasi setelah tuntasnya pembangunan tahap pertama. "Alhamdulillah, kita telah sukses tahap pertama. Sehingga saat ini bisa melanjut ke tahap kedua, " singkat Kades.

Kades mengatakan, dikarenakan pandemi Covid-19 saat ini masih berlangsung, hal ini membuat beberapa bangunan di pangkas untuk penganggaran BLT Dana Desa. "Tahun ini dikarenakan ada pemangkasan anggaran untuk BLT Dana Desa, jadi pembangunan sumur bor dan beberapa pelatihan yang telah masuk dalam RAPBDes terpaksa kita tunda. RAPBDes awal kita anggarkan 5 titik sumur bor, siring pemukiman dan beberapa pelatihan. Namun dikarenakan ada pemangkasan anggaran, jadi hanya 4 titik sumur bor dan siring pemukiman yang kita realisasikan tahap kedua ini," kata Kades

Sementara itu, Camat Batik Nau, Sabani, SH mengapresiasi kinerja Pemdes Serangai yang selalu terdepan di Batik Nau. "Patut diapresiasi, setiap tahun selalu terdepan. Semoga bisa jadi pelajaran bagi desa-desa lain, " ujar Sabani. (bri)