RBO >>> MUKOMUKO >>> Kejadian nahas menimpa tiga orang nelayan Ipuh Kabupaten Mukomuko. Perahu yang digunakan Aan, Samir dan Herman karam diterjang gelombang tinggi pada hari Selasa (4/8) sekira pukul 11.45 WIB. Parahnya lagi, peristiwa ini sampai menelan korban jiwa. Satu dari tiga korban perahu karam tersebut, yakni Herman meregang nyawa diduga akibat digulung ombak. Kapolres Mukomuko, AKBP Andy Arisandi, SH., S.IK., MH melalui Kapolsek Mukomuko Selatan/Ipuh, Iptu Fajri Ameli Putra, STK., S.IK membenarkan peristiwa tenggelamnya kapal nelayan Ipuh tersebut. Katanya, satu orang korban meninggal dunia. "Korbannya ada tiga. Dua orang berhasil menyelamatkan diri. Sementara satu orang meninggal dunia," singkat Kapolsek . Adapun kronologis kejadian, sebagaimana data yang berhasil dihimpun radarbengkuluonline.com , pada Selasa sekira pukul 06.00 WIB, ketiga nelayan tersebut berangkat melaut untuk mencari ikan. Jelang siang, setelah mendapatkan hasil, ketiganya memutuskan pulang. Tapi nahas, belum sampai ke pinggir atau perahu mereka mendekati bibir pantai, tiba-tiba perahu mereka dihantam gelombang cukup besar. Hantaman gelombang itu membuat perahu yang mereka tumpangi terbalik dan ketiganya terpental ke dalam laut. Setelah terpental, dua orang kurban, yakni Aan dan Samir langsung berenang menuju perahu nelayan lain. Sementara korban bernama Herman masih berada di dekat perahu yang terbalik. Tak lama berselang, gelombang besar kembali menghantam perahu yang sudah terbalik. Dimana saat itu Herman berpegangan di badan perahu. Setelah itu Herman menghilang diduga tenggelam digulung ombak. Pencarian langsung dilakukan oleh nelayan setempat. Selang beberapa jam atau sekira pukul 13.00 WIB, korban berhasil ditemukan. Tapi sayang sudah dalam keadaan tidak bergerak dengan leher terlilit seutas nilon. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke Puskesmas Ipuh untuk dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan korban telah meninggal dunia. Kades Pasar Ipuh, Edi Harianto mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, sebelum tenggelam korban sudah mengenakan baju pelampung. Tapi diduga sewaktu hantaman ombak yang kedua, tali nilon yang mereka gunakan untuk memancing, melilit leher korban. Sehingga korban tidak leluasa bergerak untuk menyelamatkan diri. "Akibat kelelahan, kemudian banyak terminum air laut, kemungkinan penyebab meninggalnya saudara kita ini itu. Kata beberapa nelayan, ketiga korban ini pakai pelampung. Tapi, kemungkinan almarhum Herman ini terlilit nilon, sehingga susah bergerak. Lama-kelamaan habis tenaga. Sewaktu dievakuasi, memang ada nilon melilit lehernya," pungkas Kades. (sam)
Nelayan Mukomuko Meninggal Digulung Ombak
Selasa 04-08-2020,20:12 WIB
Reporter : radar
Editor : radar
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 22-09-2024,19:39 WIB
Jelang Pilgub Bengkulu 2024, Mulai Muncul Persoalan Catut-Mencatut Nama dan Pemalsuan Tanda Tangan
Senin 23-09-2024,02:00 WIB
Data Terbaru, Ini Indeks Kepuasan Jamaah Haji Bengkulu Selatan Tahun 2024
Minggu 22-09-2024,14:57 WIB
4 Tantangan dan Solusi untuk Menjamin Hak Belajar bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Minggu 22-09-2024,19:30 WIB
Inovasi Pendidikan dari Provinsi Bengkulu Menghadapi Era Society 5.0
Minggu 22-09-2024,15:04 WIB
Teknologi dalam Dunia Pendidikan: Bagaimana Virtual Reality Membantu Pembelajaran Jarak Jauh
Terkini
Senin 23-09-2024,12:19 WIB
Perbanyak Amalan Ini, Maka Pintu Rezeki Terbuka dan Akan Datang Dari Segala Penjuru
Senin 23-09-2024,12:04 WIB
Mitos atau Fakta: Mengikat Tali Sepatu Setelah Lari Bisa Mengancam Nyawa?
Senin 23-09-2024,12:00 WIB
Menepuk Kepala Jamur Sebelum Dipetik? Ternyata Ada Manfaatnya, Ini Penjelasannya
Senin 23-09-2024,11:30 WIB
Catat! Ini Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kaur Tahun 2024
Senin 23-09-2024,10:12 WIB