RBO >>> BENGKULU >>> Menteri Dalam Negeri, Prof H Muhammad Tito Karnavian menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 kemarin Kamis (6/8) malam di Hotel Mercure Bengkulu. Dalam penyampaiannya, Tito meminta agar pelaksanaan Pilkada ditahun ini aman dari bahaya wabah covid -19. Terutama bagi para Calon Kepala Daerah ikut serta memberikan sosialisasi yang mengutamakan penerapan protokol kesehatan yang ada. "Semua kontestan agar ikut membangkitkan dan peduli terhadap penyebaran wabah covid saat ini. Karena ini masalah serius agar memilih Cakada yang mengerti dalam menangani dampak sosial ini," ujarnya. Tito juga menerangkan, agar soal pendanaan sesegera mungkin dapat ditransfer agar tidak tertunda. Termasuk juga nantinya dalam mempersiapkan kebutuhan alat pelindung diri. Seperti masker, faceshield hingga tempat cuci tangan harus disediakan. Dalam kampanye akbar pun ditiadakan, maka pihaknya meminta pihak penyelenggara secara masif untuk memantau hal tersebut. Dengan adanya ini, tentu akan berdampak baik bagi pelaku EO (Event Organizer) ditengah covid dalam pelaksanaan pilkada. Tito menilai masih ada beberapa daerah dengan presentasi angka kematian tinggi akibat wabah covid tersebut. "Ini KPU dan Bawaslu saya mohon nanti harus dipantau betul. Kalau memang ingin beramai, bisa dengan secara zoom virtual. Itu boleh. Ini juga bisa menjadi peluang job bagi EO ditengah covid," tambahnya. Pembahasan lanjutan tentang pendanaan transfer untuk pilkada, untuk Bengkulu sendiri diminta agar tiga daerah yang harus digenjot dalam pencairannya, diberikan untuk Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu dan juga Pengamanan Polri dan TNI. Itu dirinya meminta agar ada sinergiritas bersama antara Pemerintah Pusat maupun Provinsi dan Kabupaten/Kota. "Kita meminta betul agar segera melakukan transfer dana ini. Karena pelaksanaan sebentar lagi. Selain itu, pemda harus bersinergi dalam mengadakan pesta demokrasi di tengah covid saat ini," tandasnya. Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah menjawab pembahasan tersebut. Diakuinya, memang ada beberapa daerah yang belum menyelesaikan transfer pendanaan pilkada. Namun pada prinsipnya Pemerintah Daerah akan mempercepat proses tersebut. "Terkait pedanaan memang sudah disiapkan. Memang ada beberapa kabupaten belum tersampaikan. Tahapan sesuai dijadwalkan, karena prinsip dari awal NPHD sudah selesai," ujarnya. Soal penanganan covid dari instruksi Pemerintah Pusat, memang diperlukan pengadaan masker yang besar. Terutama dalam dana pengadaan ini harus melibatkan sektor perusahaan. Karena, bersumber dari APBD tidak mencukupi. Kedepan tentunya, Gubernur memastikan dalam pilkada di Provinsi Bengkulu akan menaati protokol kesehatan yang ada. "Soal covid ini memang harus aktif. Terutama dalam pengadaan masker. Kalau mengharapkan dari dana APBD sangat susah, maka dari itu diminta dari Mendagri agar mengajak pelaku usaha besar agar membantu pengadaan masker. Termasuk kandidat yang akan maju Pilkada boleh membantu memberikan masker," sampai Gubernur saat diwawancarai usai rapat tersebut. (Bro)
Kematian Akibat Covid Masih Tinggi, Mendagri….
Jumat 07-08-2020,19:45 WIB
Editor : radar
Kategori :