100 Mahasiswa, Dosen dan Karyawan Tes Swab

Rabu 12-08-2020,22:11 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Rektor Unib: Antisipasi Cluster Baru Covid-19

RBO, BENGKULU - Universitas Bengkulu (UNIB) selama dua hari kedepan, melakukan pemeriksaan swab untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Hal ini lantaran salah satu dosen UNIB, memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Maka dari itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu melakukan tes swab massal terhadap 100 mahasiswa, karyawan dan dosen. "Pemeriksaan swab ini, akan dilakukan selama dua hari. Untuk hari Rabu ada 50 orang dan Kamis ada 50 lagi mahasiswa, karyawan dan dosen," ujar Rektor UNIB, Prof.Dr. Ridwan Nurazi, pada radarbengkuluonline.com, kemarin.

Dijelaskannya, untuk Rabu peserta melakukan tes swab dari Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Teknik. Sebab salah satu dosen di fakultas tersebut terpapar positif Covid-19.

Sedangkan Kamis dari Fakultas Hukum, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Sebab ada mahasiswanya yang juga positif Covid-19.

"Pemeriksaan ini bertujuan, untuk mengantisipasi agar jangan sampai UNIB menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 di wilayah Bengkulu. Sebab, secara persentase jumlah penduduk Kota Bengkulu yang positif tertinggi dari Kabupaten di Provinsi Bengkulu," jelasnya.

Ridwan juga menegaskan, pihaknya tidak akan menutup kampus total (lockdwon). Sebab UNIB masih akan melakukan wisuda online, penerimaan mahasiswa baru, dan masih banyak kegiatan kampus sehingga tidak memungkinkan untuk kampus ditutup total.

"Kalau untuk lockdown sepertinya tidak. Sebab, kampus juga masih membuka penerimaan mahasiswa baru dan lain-lain. Kita berdoa saja, pemeriksaan swab ini hasilnya negatif. Termasuk saya, yang juga diambil swabnya," terangnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, dr. Noviantika Lestari, menyebutkan jika hasil tes swab tersebut, dalam minggu ini akan keluar. Sebab tim laboratorium PCR UNIB di RSUD M. Yunus segera memeriksanya.

"Ditahap pertama ini, adalah mereka yang sempat kontak dengan pasien positif. Jika ditahap pertama ini tidak ada masalah, maka kami tidak perlu menggunakan teknik pooling," tutupnya. (ach)

Tags :
Kategori :

Terkait