Perjuangan Dari Bengkulu untuk Indonesia
RBO, BENGKULU - Keluarnya surat rekomendasi dari DPP PDIP untuk mengusung pasangan calon (Paslon) Rohidin-Rosjonsyah dalam Pilgub Bengkulu serentak 2020 seolah memberikan angin segar bagi pendukung petahana.
Petahana Dr H. Rohidin Mersyah dan Dr H. Rosjonsyah Syahili hal itu memang sudah diprediksi sejak lama, karena komunikasi yang mereka bangun untuk membangun Bengkulu kedepan menjadi lebih baik sudah dimulai sejak dulu.
"Alhamdulillah atas kepercayaan PDIP untuk mengusung kami. Tapi sesungguhnya komunikasi itu memang sudah terbangun sejak lama. Bahkan pada waktu kita merencanakan pembangunan monumen pahlawan nasional Ibu Fatmawati Soekarno saya sudah sangat intens berkomunikasi dengan PDIP," kata dia.
Jadi sesungguhnya ini bukan hal yang tiba-tiba. Kemudian komitmen dari teman-teman di jajaran pemerintah pusat, dijajaran kementerian memang mereka akan back up penuh untuk pembangunan Bengkulu kedepan.
"Tentunya kita ingin mengangkat ketokohan Ibu Fatmawati sebagai pahlawan nasional yang punya konstribusi besar untuk negara ini ya Bengkulu. Maka sesungguhnya kita mengangkat tema perjuangan dari Bengkulu untuk Indonesia dan ini mendapatkan sambutan sangat positif dari PDIP," ungkap Dr H. Rohidin Mersyah saat menyampaikan pesan suaranya melalui aplikasi Whatsapp setelah dia bersama Dr H. Rosjonsyah mendapatkan surat rekomendasi yang diberikan langsung oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, malam Jumat (28/8).
Sebelumnya bakal Cawagub Dr H. Rosjonsyah Syahili M. Si sebagai salah satu kader terbaik PDIP Provinsi Bengkulu yang kemudian mendapatkan mandat untuk mendampingi Pak Rohidin.
Bupati Lebong dua periode itu juga pernah mengatakan bahwa komunikasi yang dia bangun dengan Pak Rohidin memang sudah sejak lama. "Saya sampaikan bahwa PDIP akan mengusung kader. Dan saya bersama dengan Pak Rohidin ini bukan baru bertemu. Namun kami sudah sejak lama, bahkan sejak dua tahun lalu sudah membangun komunikasi guna mewujudkan program Bengkulu Hebat," tambah Bupati Lebong yang dikenal dengan panggilan Jon Walet tersebut.
Jika surat rekomendasi DPP PDIP ini nanti berlanjut dengan SK B1 KWK. Artinya PDIP akan bergabung dengan koalisi Golkar dan PKS yang telah mengantongi 10 kursi DPRD. (idn)