Pupuk Langka di Seluma, Petani Terancam Merugi

Senin 31-08-2020,20:31 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, SELUMA - Sejak berberapa pekan terakhir, sejumlah petani padi di Kabupaten Seluma mengeluhkan langkanya pupuk bersubsidi di sejumlah kios pupuk yang selama ini menjadi agen pupuk bersubsidi di kabupaten Seluma. Akibatnya, para petanipun terpaksa membeli pupuk non subsudi dengan kapasitas terbatas.

"Pupuk bersubsidi langka, padahal mayoritas petani padi sudah memasuki masa tanam," kata petani sawah di Kelurahan Padang Rambun Kecamatan Seluma Selatan, Asnawi, Senin (31/8).

Dengan kelangkaan pupuk bersubsidi mengancam menurunnya hasil produktivitas padi petani sehingga berpotensi merugi.

"Kelangkaan terutama jenis Ponska dan SP36 yang biasa digunakan para petani terutama memasuki masa tanam," kata Asnawi.

Sementara itu, petani lainnya Hazarman mengaku akibat kelangkaan pupuk bersubsidi, petani terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya dua kali lipat dari harga pupuk bersubsidi.

"Selama ini untuk pupuk bersubsidi jenis Ponska dalam sekarung ukuran 50 kilo gram dibeli dengan harga Rp 115 ribu, sedangkan pupuk bersubsidi jenis SP36 dalam sekarung ukuran 50 kilo gram dibeli dengan harga Rp 100 ribu per karungnya," sampai Hazarman.

Dibagian lain, sejumlah pemilik kios pupuk bersubsidi mengatakan kelangkaan pupuk bersubsidi sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. "Sudah sejak beberapa pekan terakhir. Informasinya karena adanya pengurangan jatah kuota yang diterima dari agen distributor pupuk bersubsidi, dari semula dipasok 145 ton untuk jenis Ponska setiap tahunnya, kini hanya dipasok 80 ton. Sedangkan untuk pupuk bersubsidi jenis SP36 dari biasanya dipasok 40 ton setiap tahunnya kini hanya dipasok setengahnya yakni 20 ton," ujar Mirzan salah seorang agen pupuk bersubsidi di Desa Tangga Batu, Kecamatan Seluma Selatan.

Sementara itu, untuk persediaan stok pupuk non subsidi berbagai jenis di sejumlah kios pupuk di wilayah Kabupaten Seluma masih aman. (0ne)

Tags :
Kategori :

Terkait