RBO, BENTENG - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) RI yang diwakili Sekretaris Direktorat Jenderal sekaligus Plt. Direktur Pemulihan Lahan Akses Terbuka Sigit Reliantoro melakukan promosi Kawasan Wisata Minat Khusus Lahan Bekas Tambang Bukit Kandis yang berada di Desa Durian Demang Kabupaten Bengkulu Tengah, Jumat (4/9). Dengan adanya kegiatan ini, objek wisata Bukit Kandis kini makin go nasional.
Turut hadir dalam acara kemarin perwakilan Gubernur Bengkulu Kepala Dinas LHK Provinsi Bengkulu Ir.Sorjum Ahyan,MT, Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Dasrul Chaniago dan Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir Laut Dida Mighfar Ridha. Sementara itu, Sekretaris Dirjen sekaligus Plt.Direktur Pemulihan Lahan Akses Terbuka Sigit Reliantoro menjelaskan, Bukit Kandis dikenal dengan keanekaragaman hayati khas yaitu tanaman Asam Kandis dan Durian. Selain itu, lanjutnya, kawasan Bukit Kandis diangkat menjadi ikon wisata bekas tambang yang menjadi destinasi pilihan masyarakat. "Destinasi Wisata Minat Khusus Bukit Kandis memiliki keunggulan sebagai perbukitan batu andesit dengan pesona alam yang luar biasa, asri dan memukau," ungkapnya. Keunggulan ini, lanjutnya, mengantarkan kawasan Bukit Kandis dinobatkan sebagai Objek Wisata Terpopuler ke-3 untuk kategori Wisata Olahraga dan Petualangan Indonesia dari ajang bergengsi tahunan Pariwisata Terpopuler–Anugerah Pesona Indonesia (API), yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI. "Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini tengah menargetkan wilayahnya sebagai sentra durian. Keberadaan komoditi buah unggulan tersebut, harus ditunjang dengan sebuah kawasan wisata yang menarik sehingga wisatawan memiliki antusiasme untuk berkunjung," jelasnya. Oleh karena itu, lanjutnya, destinasi Wisata Minat Khusus Bukit Kandis hadir untuk mendukung. Kawasan wisata ini diharapkan menjadi wahana atraksi yang menghadirkan lokasi olah raga Panjat Tebing dan perkemahan. "Sehingga pada akhirnya kedua keunggulan tersebut, dapat membantuperekonomian masyarakat," ucap Sigit. Ditambahkan, lokasi Bukit Kandis sebelumnya adalah Penambangan Tanpa Izin Batu Andesit. Pada tahun 2018, kolaborasi antara Kementerian LHK, Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten Bengkulu Tengah telah mentransformasi Bukit Kandis yang rusak akibat penambangan menjadi kawasan Wisata Alam yang mengusung tema kawasan wisata alam minat khusus dengan kegiatan wisata fotografi, perkemahan, dan olahraga panjat tebing. "Promosi ini juga dilakukan dengan melengkapi pengelolaan wisata melalui Pelatihan Panjat Tebing. Di rangkaian kunjungan ini pula dibuka pelatihan panjat tebing oleh DLHK Provinsi Bengkulu serta penanaman pohon," tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas LHK Provinsi Bengkulu Ir.Sorjum Ahyan,MT menjelaskan, dari data KLHK Tahun 2019, bukaan pertambangan di Provinsi Bengkulu seluas 4.175 ha. Dari kondisi bukaan pertambangan tersebut, lanjutnya, terdapat usaha dan/atau kegiatan pertambangan sebanyak 36 IUP Operasi Produksi Mineral Logam dan Batubara, serta 187 IUP-IUPK Operasi Produksi Batuan. "Tujuan akhir dari upaya pemulihan lahan bekas tambang selain memberikan manfaat ekologis dan ekonomis kepada masyarakat, upaya ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang merupakan salah satu komponen dari Indeks KualitasLingkungan Hidup (IKLH)," jelasnya. Dibagian lain, Bupati Benteng Dr.H.Ferry Ramli,SH,MH sangat mendukung kegiatan promosi Kawasan Wisata Minat Khusus Lahan Bekas Tambang Bukit Kandis yang berada di Desa Durian Demang Kabupaten Bengkulu Tengah. "Kegiatan ini sebagai ajang mempromosikan kawasan wisata yang ada di Kabupaten Benteng agar lebih dikenal ditingkat nasional," tutupnya. Dalam kegiatan kemarin juga dilakukan penanaman pohon kandis dan pengibaran bendera merah putih dalam ukuran raksasa. (ags)Kementerian LHK Bantu Promosi Wisata Kab Benteng
Jumat 04-09-2020,19:36 WIB
Editor : radar
Kategori :